KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan penulis semua
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Teori dan Analisis
Sistem yang berjudul “Analisi Sistiem
dalam Konteks Manajemen Pendidikan.” dapat selesai seperti waktu yang telah
penulis rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai
pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs
Muhammad Fazis, M.Pd dan Bapak Yasril, M.Pd dosen mata kuliah Teori dan
Analisis Sistem STAIN Batusangkar.
2.
Orang tua yang telah memberikan dukungan dan
bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
3.
Teman-teman yang telah membantu dan memberikan
dorongan semangat agar makalah ini dapat di selesaikan.
Selain untuk
menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Teori dan Analisis Sistem. Makalah ini membahas
tentang Analisi
Sistiem dalam Konteks Manajemen Pendidikan.
Tak ada gading
yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah
selanjutnya.
Batusangkar
, 02 November 2015
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang pesat pada era global pada era ini terasa saat ini terasa
sekali pengaruhnya dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, khususnya
dalam bidang pendidikan, social dan budaya, termasuk dalam pendidikan pesantren.
Kemajuan yang
pesat itu mengakibatkan cepat pula perubahan dan berkembangnya berbagai
tuntutan masyarakat.
Masyarakat
yang tidak menghendaki keterbelakangan akibat perkembangan tersebut, perlu
menanggapi serta menjawab tuntutan kemajuan tersebut secara serius. Dalam
rangka menghadapi tuntutan masyarakat lembaga pendidikan haruslah bersifat
fungsional, sebab lembaga pendidikan sebagai salah satu wadah dalam masyarakat
bisa dipakai ebagai pintu gerbang dalam menghadapi tuntutan masyarakat, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus mengalami perubahan.
Untuk
itu lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren perlu mengadakan perubahan
secara terus menerus seiring dengan perkembangannya tuntutan-tuntutan yang ada
dalam masyarakat yang dijalaninya.
Maka
dari itu kami merumuskan permasalahan yang menyangkut masalah tersebut yang
kami rumuskan sebagai berikut:
B.
Rumusan masalah
1.
Apa itu analisis sistem
2.
Apa itu sistem manajemen pendidikan
3.
Bagaimana menganalisis sistem manajemen
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Analisis Sistem
1.
Pengertian
Analisis Sistem
Analisis Sistem
: Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikan. Tahap analisis dilakukan setelah tahap
perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap
yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan
pada tahap selanjutnya.
Misalnya anda
dihadapkan pada suatu sistem untuk menentukan seberapa jauh sistem tersebut
telah mencapai sasarannya. Jika sistem mempunyai beberapa kelemahan, anda harus
dapat menemukannya. Tugas ini yang disebut sebagai analisis sistem.
Tugas utama
dari menganalisis sistem meliputi :
a.
Menentukan
lingkup system
b.
Mengumpulkan
fakta
c.
Menganalisis
fakta
d.
Mengkomunikasikan
temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis system
2.
Langkah-Langkah
di Dalam Analisis Sistem
Langkah-langkah
dasar yang harus dilakukan oleh analis system adalah :
a.
Mengidentifikasi
Masalah
Mengidentifikasi
(mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap
analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang
diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari
system tidak dapat dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus
dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu
masalah-masalah yang terjadi.
Tugas yang
harus dilakukan analis sistem adalah :
1)
Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Analis sistem
harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aplikasi yang sedang
dianalisisnya. Untuk aplikasi bisnis, analis sistem perlu mempunyai pengetahuan
tentang sistem bisnis yang diterapkan di organisasi, sehingga dapat
mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah ini. Tugas mengidentifikasi
penyebab masalah dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek
permasalahan yang telah diutarakan oleh manajemen atau yang telah ditemukan
oleh analis sistem di tahap perencanaan system.
2)
Mengidentifikasi Titik Keputusan
Setelah
penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus
mengidentifikasikan titik keputusan penyebab masalah tersebut. Titik keputusan
menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi.
Analis sistem
bila telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titik keputusan
penyebab masalah, maka dapat memulai penelitiannya di titik-titik keputusan
tersebut. Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan
dokumen paperwork flow atau form flowchart bila dokumentasi ini
dimiliki oleh perusahaan.
3)
Mengidentifikasi Personil-personil Kunci
Setelah
titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi
terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil
kunci baik yang langsung maupun yang tidak langsung dapat menyebabkan
terjadinya masalah tersebut. Identifikasi personil-personil kunci ini dapat
dilakukan dengan mengacu pada bagan alir dokumen perusahaan serta dokumen
deskripsi kerja (job description).
b.
Memahami
Kerja Sistem
Langkah ini
dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada
beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian.
Bila di tahap perencanaan sudah pernah diadakan penelitian, sifatnya masih
penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedangkan pada tahap
analisis sistem, penelitiannya bersifat penelitian terinci (detailed survey).
Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada
sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan
pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data
perlu dikumpulkan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu
wawancara, oberservasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.
Tugas yang
perlu dilakukan di langkah ini adalah :
1)
Menentukan Jenis Penelitian
Jenis
penelitian perlu ditentukan untuk masing-masing titik keputusan yang akan
diteliti. Jenis penelitian tergantung dari jenis data yang diperoleh, dapat
berupa data tentang operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem,
pengendalian sistem, atau I/O yang digunakan oleh sistem.
2)
Merencanakan Jadwal Penelitian
Supaya
penelitian dapat dilakukan secara efisien dan efektif, maka jadwal penelitian
harus direncanakan terlebih dahulu yang meliputi :
a)
Dimana
penelitian akan dilakukan
b)
Apa
dan siapa yang akan diteliti
c)
Siapa
yang akan meneliti
d)
Kapan
penelitian dilakukan
Dari
rencana jadual ini, berikutnya ditentukan ke dalam jenis penelitiannya
masing-masing.
3)
Membuat Penugasan Penelitian
Setelah rencana
jadual penelitian dibuat, maka tugas dilanjutkan dengan menentukan tugas dari
masing-masing anggota tim analis sistem, yang ditentukan oleh koordinator
analis sistem melalui surat penugasan dengan menyertakan lampiran kegiatan
penelitian yang harus dilakukan.
4)
Membuat Agenda Wawancara
Sebelum
wawancara dilakukan, waktu dan materi wawancara perlu didiskusikan. Rencana ini
dapat ditulis di agenda wawancara dan dibawa selama wawancara berlangsung.
Tujuannya adalah supaya wawancara dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan
tidak ada materi yang terlewatkan.
5)
Mengumpulkan Hasil Penelitian
Fakta atau data
yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai suatu
dokumentasi sistem lama, yaitu :
a)
Waktu
untuk melakukan suatu kegiatan
b)
Kesalahan
melakukan kegiatan di sistem yang lama
c)
Pengambilan
sampel
d)
Formulir
dan laporan yang dihasilkan oleh sistem lama
e)
Elemen-elemen
data
f)
Teknologi
yang digunakan di sistem lama
g)
Kebutuhan
informasi pemakai sistem / manajemen
c.
Menganalisis
Hasil
Langkah ini
dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang
telah dilakukan.
1)
Menganalisis Kelemahan Sistem
Menganalisis kelemahan sistem sebaliknya dilakukan untuk menjawab
pertanyaan :
a)
Mengapa
dikerjakan ?
b)
Perlukah
dikerjakan ?
c)
Apakah
telah dikerjakan dengan baik ?
Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru ditentukan oleh
kriteria penilaian sebagai berikut : relevance, capacity, efficiency, timeliness,
accessibility, flexibility, accuracy, reliability, security, economy,
simplicity
2)
Menganalisis Kebutuhan Informasi Pemakai / Manajemen
Tugas lain dari
analis sistem yang diperlukan sehubungan dengan sasaran utama sistem informasi,
yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakainya perlu
dianalisis.
d.
Membuat
Laporan Hasil Analisis
Laporan hasil
analisis diserahkan ke Panitia Pengarah (Steering Committee) yang
nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan
panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis
yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah :
1)
Analisis
telah selesai dilakukan
2)
Meluruskan
kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis
sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
3)
Meminta
pendapat dan saran dari pihak manajemen
4)
Meminta
persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat
berupa meneruskan ke tahap disain sistem atau menghentikan proyek bila
dipandang tidak layak lagi)
Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada
laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali
kebenaran data yang telah diperoleh.
3.
Fungsi
Analis Sistem
Fungsi Analisis
Sistem adalah
a.
Mengidentifikasikan
masalah-masalah dari user
b.
Menyatakan
secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user
c.
Memeilih
alternatif-alternatif metode pemecahan masalah
d.
Merencanakan
dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user
B.
Sistem Manajemen Pendidikan
Sebelum
membahas apa itu Manajemen Pendidikan maka kita
harus tahu dahulu apa itu sistem manajement dan apa itu Pendidikan. Sistem adalah cara, sarana, upaya, dan organ.
Dan manejemen berasal dari bahasa Inggris yaitu management artinya yang
dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau
mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Italia Maneggio yang
diadopsi dari bahasa latin managiare, yang berasal dari kata manus yang
artinya tangan. Dalam bahasa Arab berasal dari nazhoma atau idarah artinya
yang menata beberapa hal dan mengabungkan beberapa antara satu dengan yang
lain.
Sedangkan
secara terminologis manajemen menurut yang dikutip oleh Made Pidarta
terbagi kepada manajemen sebagai peranan dan manajemen sebagai tugas, hal ini
memberi jalan untuk membedakan kedua istilah itu. Manajemen sebagai tugas ialah
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sementara itu salah satu manajemen sebagai
peranann disebutkan peranan administrasi eksekutif. Menurut para ahli
dikemukakan yang pertama manajemen adalah mengelola orang-orang, yang kedua
adalah pengambilan keputusan, yang ketiga adalah pengorganisasian dan pemanfaatan
sumber-sumber untuk menyesuaikan tujuan yang telah ditentukan.
Jadi
Sistem manajemen Pendidikan adalah sarana
yang bertugas sebagai perangkat organisasi yang diciptakan untuk diciptakan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam Lembaga Pendidikan.
|
|||
Dalam
menganalisa sistem dapat dilakukan dengan cara:
1.
Dekomposisi
Untuk
menganalisa dan memahami secara menyeluruh sebuah sistem yang besar, biasanya
dibutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk mempermudah pekerjaan itu dibutuhkan
sistem dekomposisi. Dekomposisi adalah pembagian sistem kedalam komponen –
komponen yang lebih kecil (subsistem). Dekomposisi memiliki beberapa keuntungan
:
a.
Analisis menjadi lebih mudah menmengatur dan
menganalisa setiap subsistem secara lebih detail.
b.
Pada pengembangan sistem, sistem bisa di
dekomposisi menjadi beberapa modul. Modul sistem terdiri dari empat elemen
subsistem yaitu : masukan, pengolahan, keluaran dan umpan balik.
2.
Modularitas
Konsep modularitas berhubungan dengan
dekomposisi. Pada saat melakukan dekomposisi, diharapkan sistem yang besar
terbagi menjadi subsiste, - subsistem yang relatif sama ukurannya. Dengan modul
– modul ini maka beban kerja mengembangkan sistem bisa didistribusikan secara
merata pada semua sumber daya yang ada. Pengembangan sistem jadi lebih
sederhana karena hanya terfokus pada satu modul terlebih dahulu, baru dilakukan
integrasi antar modul.
3.
Coupling
Dari
modul –modul yang kita peroleh, kadang – kadang ditemukan beberapa modul yang
memiliki ketergantungan dengan modul yang lain. Pada kasus seperti ini, modul –
modul yang saling bergantung harus dipasangkan (di-couple). Dengan cara ini bisa diketahui modul yang bisa bekerja
secara independen dan modul – modul yang harus diselesaikan terlebih dahulu
sebelum modul yang lain bisa bekerja.
4.
Kohesi
Dari proses coupling
antar modul, kita bisa dapatkan kelompok – kelompok modul dengan
karakteristik yang hampir sama. Disini muncul konsep kohesi dimana kelompok
modul itu harus dianalisis bersama – sama dengan kelompok modul yang saling
berkohesi.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Analisis
Sistem
Analisis Sistem : Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
2.
Sistem
Manajemen Pendidikan
Sistem manajemen Pendidikan adalah sarana
yang bertugas sebagai perangkat organisasi yang diciptakan untuk diciptakan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam Lembaga Pendidikan.
Dalam
menganalisa sistem dapat dilakukan dengan cara:
a.
Dekomposisi
b.
Modularitas
c.
Coupling
d.
Kohesi
B.
Saran
Penulis
berharap makalah ini dapat berguna untuk pemakalah sendiri maupun bagi pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik
dan saran yang membangun untuk kemajuan dimasa yang akan datang.