Tugas Individu
Tentang
“Data Statistik”
OLEH :
Rhoni 14131046
Dosen pembimbing:
Dr. David, S.Ag., M.Pd
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU eeeKEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BATUSANGKAR
2016
A.
Pengertian
data statistik
Setiap kegiatan yang berkaitan dengan statistik, selalu berhubungan
dengan data. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian data adalah
keterangan yang benar dan nyata. Data adalah bentuk jamak dari datum. Datum
adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu bilangan atau bukan
bilangan, sedangkan data adalah segala keterangan atau informasi yang dapat
memberikan gambaran tentang suatu keadaan. Dalam pengertian lain Menurut
Arikunto (2002), data merupakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan
bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil
pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.
Dari pengertian yang telah diberikan diatas, dapat diperoleh
kesimpulan bahwa tujuan pengumpulan data adalah:
1.
Untuk
memperoleh gambaran suatu keadaan
2.
Untuk
dasar pengambilan keputusaan
B.
Macam-macam
data statistik
1.
Menurut
sifat
a.
Data
kualitatif, yaiutu data yang pada kenyataannya menggunakan simbol verbal
(simbol bahasa). Contoh:
1)
Laki-laki,
perempuan (jenis kelamin)
2)
MI,
MTs, MA DAN PT (jenjang pendidikan)
b.
Data
kuantitatif, yaitu data yang pada kenyataanya menggunakan simbol angka. Data
kuantitatif ini masi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1)
Data
diskrit (data diskuntinum), yaitu data yang tidak mungkin memuat bilangan
pecahan. Biasanya, data ini diperoleh dari pekerjaan menghitung. Contoh:
jumblah penduduk, jumblah guru, jumblah siswadan sebagiannya.
2)
Data
kontinum, yaitu data yang mungkin memuat bilangan pecahan. Data ini diperoleh
dari pekerjaan mengukur. Contoh: berat badan, tinggi badan, nilai tes dan
sebagiannya.
2.
Menurut
waktu
a.
Data
silang (seketika), yaitu data yang diperoleh pada waktu-waktu tertentu. Contoh:
data sensus penduduk (setiap 10 tahun)
b.
Data
berkala, yaitu data dioeroleh dari waktu ke waktu. Contoh: laporan bulanan,
tahunan, data mutasi siawa /guru, dan sebagiannya.
3.
Menurut
cara memperoleh
a.
Data
primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama secara langsung. Contoh:
identitas siswa, data pribadi guru, dan sebagiannya.
b.
Data
sekunder, yaitu data yang tidak diperoleh dari sumber pertama karena sudah
diadakan pengolahan. Contoh: data siswa yang diambil dari papan.
4.
Menurut
sumber
a.
Data
internal, yaitu data yang berkaitan dengan lembaga itu sendiri. Contoh: data
guru, karyawan, dan inventaris suatu sekolah.
b.
Data
eksternal, yaitu data yang berkaitan dengan luar lembaga yang bersangkutan.
Contoh: keadaan penduduk di sekitar sekolah.
5.
Menurut
derajat pengukuran
a.
Data
nominal, yaitu data yang dikelompokkan atau bersifat kategorikal. Kategori
hanya digunakan untuk menunjukan identitas, bukan tingkatan satu kelompok
dengan kelompok yang lain. Perbedaan subjek dalam data nominal dalam data
nominal bersifat kualitatif, bukan kuantitatif. Contoh:


warna
kulit (putih, hitam, sawo matang)
Dari contoh
diatas dapat dipahami bahwa subjek yang diteliti hanya dibagi dalam kelompok
atau ketegori tertentu (laki-laki atau wanita, berkulit hitam atau putih, dan
semacamnya). Hal ini bukan berarti laki-laki lebih rendah dari wanita atau
orang yang berwarna kulit putuh lebih tinggi dari pada orang yang brkulit
hitam. Pengelompokan ini hanya untuk memperjelas identitas subjek yang dilihat
dari variable tertentu.
b.
Data
ordinal, yaitu data yang memiliki tingkatan-tingkatan tertentu, tetapi antara
tingkatan yang satu dengan yang lain tidak ada batas-batas yang jelas dan
pasti. Singkatnya, data ordinal adalah data yang dinyatakan dalam bentuk
peringkat atau rangking. Data ordinal memiliki skala yang menunjukan perbedaan
tingkatan secara kuantitatif, biasanya dikenal dengan skala likrt. Contoh:
1)
Sangat
baik, baik, cukup, sedang, kurang
2)
Sangat
rajin, rajin, cukup rajin, kurang rajin, tidak rajin
3)
Sering,
kadang-kadang, tidak pernah.
c.
Data
interval, yaitu data yang memiliki tingkatan-tingkatan tertentu dan antara
tingkatan yang satu dengan lainnya mempunyai batasan yang jelas. Selain dua
cirri tersebut (menunjukan klasifikasi dan kedudukan subjek dalam kelompok),
dat interval juga memiliki cirri kesamaan jarak (aquality of interval)
antara skor yang satu denganskor yang lainnya. Contoh:
Nilai
|
Skor
|
Interval
|
A
|
4
|
85-98
|
B
|
3
|
71-84
|
C
|
2
|
57-70
|
D
|
1
|
43-56
|
E
|
0
|
29-42
|
Dari
contoh tersebut , dapat dipahami bahwa masing-masing jarak (interval) antara
satu tingkatan nilai dengan yang lain memiliki jarak sama, yaitu 14 (skor 29-42
berjarak 14, skor 43-56 berjarak 14). Pada data tersebut, yang dijumblahkan
buakan kuntitas atau besaranmelainkan interval, serta tidak terdapat titik nol
absolute (nol mutlak). Meskipun pada skor terdapat nol, hal ini bukan tidak ada
mahasiswa yang mempunyai nilai E. dalam hal ini, nol menyatakan skor bagi
mahsiswa yang mempunyai nilai E.
d.
Data
rasio, yaitu data yang memiliki cirri-ciri sebagaimana tersebut pada ketiga
macam data sebelumnya (nominal, ordinal, dan interval). Data rasio menunjukan
klasifikasi, perbedaan kedudukan keompok, dan persamaan jarak. Data rasio
hamper sama dengan data interval, tetapi memiliki nilai nol mutlak dengan makna
empiris. Artinya, kalau ada data nol (0), dianggap tidak ada nilainya.
Misalnya, hasi pengukuran, ternyata hasilnya adalah nol meter, yang berarti
tidak mempunyai panjang. Karena terdapat angka nol mutlak, maka data ini dapat
dibuat dalam bentuk oerkalian atau pembagian. Contoh:
1)
A
dan B adalah dua orang mahasiawa universitas X yang nilainya masing-masing 60
dan 90. Maka, ukuran rasio dapat dinyatakan bahwa nilai mahasiwa B adalah 1,5
kali nilai mahasiswa A.
2)
Seseorang
memiliki berat badan 80 kg. Maka, ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa berat
orang tersebut dua kali orang dengan berat 40 kg. Tapi pernyataan semacam ini tidak dapat dibuat
dengan menggunakan data interval. Kita tidak dapat mengatakan bahwa tingkat
kecerdasan orang yang memiliki IQ 150 adalah satu setengah kali tengkat
kecerdasan orang yang memiliki IQ 100
C.
Sifat
data statistik
Sebagai ilmu pengetahuan, pada
dasarnya statistika miliki tiga cirri khusus yaitu; statistik bekerja dengan
angka atau bilangan, bersifat objektif, dan bersifat universal. Namun demikian,
secara lebih rinci, sifat angka dan cirri khas statistikadapat diuraikan
sebagai berikut:
1.
Memiliki
nilai relitif (relative value) atau nilai semu. Nilai relative dari
sesuatu angka atau bilangan adalah nilai yang ditunjukan oleh angka atau
bilangan adalah nilai yang ditunjukan oleh angka atau bilangan itu sendiri.
Contoh: nilai relative dari angka 5 adalah bilangan 5 itu sendiri.
2.
Memiliki
nilai batas nyata (true value) atau niali sebenarnya. Nilai nyata dari
suatu angka adalah daerah tertentu dalam suatu deretan angka yang diwakili oleh
nilai relative. Contoh: nilai nyata dari angka 5 adalah daerah antar (5-0,5)
sampai dengan (5 + 0,5), yaitu daerah antara 4,5-5,5.
3.
Memiliki
nilai batas bawah relatif, nilai batas atas relatif, nilai batas bawah nyata,
dan nilai batas ats nyata. Contoh bilangan 40-44. Bilangan 40 disebut dengan
batas bawah relatif dan nilai 44 disebut nilai batas atas relatif. Batas bawah
nyata adalah 40 – 0,5 = 39,5. Sedangkan, nilai batas atas nyatanya adalah 44 +
0,5 = 44,5. Sementara, bilangan 40-44 disebut relatif dan niali 39,5-44,5
disebut nilai nyata,
4.
Data statistik berbentuk kelompok memiliki
nilai tengah (midpoint), yaitu bilangan yang terletak ditengah-tengah
deretan bilangan tersebut. Contoh:
a.
Deretan
bilangan 5, 6, 7, 8, dan 9 mempunyai nilai tengah 7.
b.
Data
kelompok 50-54 mempunyai nilai tengah (50 + 54) : 2 = 52. Sebab, bilangan 52
adalah bilangan yang terletak ditengah-tengah deret bilangan 50, 51, 52, 53,
dan 54.
5.
Data
statistik sebagai data angka. Proses penghitungan data ini tidak menggunakan
pecahan, melainkan system decimal. Contoh ½ harus diubah menjadi 0,5.
6.
Data
sttistik sebagai data angka. Proses penghitungan dari data ini menggunakan
sistem pembulatan angka tertentu. Contoh: angka 0,1134392 dibulatkan menjadi
0,113 atau angka 0,5109865 dibulatkan menjadi 0,511.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Utsman
fathor Rachman. 2013. Panduan Statistika Pendidikan. Jogjakarta: DIVA
Pers
http://p4tkmatematika.org/downloads/sd/statistik.pdf