PEMBAHASAN
KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
A.
PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
Menurut
Kurniadin dan Machali (2012 : 23) bahwa secara sistematis, kata manajemen yang
umum digunakan saat ini berasal dari kata kerja to manage yang berarti
mengurus, mengatur, mengemudikan, menangani, mengelola, menyelenggarakan,
menjalankan, melaksanakan, dan memimpin. Kata management berasal dari bahasa
Latin, yaitu mano yang berarti tangan, menjadi manus berarti bekerja
berkali-kali dengan menggunakan tangan, ditambah imbuhan agere yang berarti
melakukan sesuatu, kemudian menjadi managiare yang berarti melakukan sesuatu
berkali-kali dengan menggunakan tangan.
Kamus webster’s
New Cooligiate Dictionary menjelaskan bahwa kata manage berasal dari bahasa
Italia managgio dari kata managgiare yang selanjutnya kata ini berasal dari
bahasa Latin manus yang berarti tangan (hand).
Nanang Fattah
(2009 : 1) menjelaskan manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan
profesi. Manajemen merupakan suatu proses sedangkan manajer dikaitkan dengan aspek organisasi
(orang-struktur-tugas-organisasi) dan bagaimana mengaitkan aspek yang satu
dengan yang lain, serta bagaimana mengaturnya sehingga tercapai tujuan sistem.
Sedangkan
pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks, meliputi berbagai komponen yang
berkaitan satu lain.
Dalam proses
manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang dtampilkan oleh seorang manajer
atau pimpinan, yaitu perencanaan (plainning), pengorganisasian (Organizing),
pemimpinan (leading), dan pengawasan (Controlling).
Oleh karena itu
manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, mengorganisasi, memimpin, dan
mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspek, agar tujuan organisasi
tercapai secara efektif dan efesien.
Made Pidarta
(2004 : 3) mengungkapkan bahwa manajemen ialah proses mengintegrasikan
sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan
suatu tujuan. Yang dimaksud sumber di sini ialah mencakup orang-orang,
alat-alat, media bahan-bahan, uang, dan sarana.
Made Pidarta
(2004 : 4) juga menegaskan dalam manajemen pendidikan itu dapat diartikan
sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Andang (2014 :
35) menyatakan bahwa Manajemen dalam bidang pendidikan tidak berbeda jauh
dengan manajemen yang diterapkan dibidang-bidang lain, termasuk perusahaan.
Manajemen pendidikan adalah manajemen yang diterapkan dalam pengembangan
pendidikan yang dilakukan melalui proses kerja sama yang sistematik, sistemik,
dan komprehensif dengan melakukan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dalam mencapai tujuan
pendidikan.
Andang (2014 :
35) juga menjelaskan bahwa Muhaimin mendefenisikan manajemen pendidikan sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidkan secara efektif dan efesien. Sumber
daya pendidikan yang dimaksud adalah Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Belajar
(SB) dan Sumber Fasilitas dan Dana (SFB).
Dari banyak
pendapat-pendapat di atas, manajemen pendidikan adalah suatu proses yang
dilakukan oleh seseorang agar mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai dalam
melakukan proses pendidikan , dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen, yaitu
Plainning, organizing, actuating, dan controlling agar tercapainya tujuan yang
telah ditentukan.
B.
KERANGKA KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN.
Nanang Fattah
(2009 : 9) menjelaskan bahwa Shrode Dan Voich menyatakan bahwa kerangka dasar
manajemen meliputi : ‘’phylosophy, Asumtions, principles, and theory, which are
basic to the study of any discipline of management”.
Secara
sederhana dikatakan bahwa falsafah merupakan pandangan atau presepsi tentang
kebenaran yang dikembangkan dari berpikir praktis. Bagi seorang manajer
falsafah merupakan cara berpikir yang telah terkondisikan dengan lingkungan,
perangkat organisasi, nilai-nilai dan keyakinan yang mendasari tanggung jawab
seorang manajer.
Falsafah
seorang manajer dijadikan dasar untuk membuat asumsi tentang lingkungan, peran
organisasinya, dan dari asumsi ini lahir prinsp-prinsip yang dihubungkan dengan
kerangka atau garis besar untuk bertindak. Seperangkat prinsip yang berkaitan
dengan satu sama lain dkembangkan dan diuji dengan pengalaman sebelum menjadi
suatu teori.
Untuk seorang
manajer, suatu teori tentang manajemen sangat berfungsi dalam memecahkan
masalah-masalah yang timbul. Oleh karena itu, falsafah, asumsi, prinsip-prinsip
dan teori tentang manajemen merupakan landasan manajerial yang harus dipahami
dan dihayati oleh manajer. Keterkaitan cara pandang tentang manajemen,
falsafah, asumsi, dan prinsip, serta teori-teori dijadikan dasar kegiatan
manajerial.
Berdasarkan
kerangka konsep dasar manajemen pendidikan yang dijabarkan di atas, keterkaitan
cara pandang tentang manajemen, falsafah, asumsi, prinsip, teori merupakan
suatu pandangan atau patokan dalam melakukan kegiatan manajemen, baik itu
manajemen pendidikan atau pun manajemen dalam bidang lainnya, dan harus
berlandaskan pada hal tersebut sehingga dengan hal tersebut dapat menghasilkan
suatu hasil yang bermutu, efesien, relevansi, dan kretivitas.
Gambar mengenai konsep dasar manajemen pendidikan
![]() |
|||
![]() |
![]() |
C.
DESKRIPSI KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
Deskripsi
konsep dasar manajemen pendidikan terdiri dari beberapa bagian, yaitu seperti
yang disebutkan Neneng Fattah (2009 : 11) adalah sebagai berikut :
1.
Esensi falsafah manajemen
Setiap jenis
pengetahuan termasuk pengetahuan manajemen mempunyai ciri-ciri yang spesifik
mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi)dan untuk apa (aksiologi)
pengetahuan manajemen tersebut disusun. Ke tiga nya berkaitan satu sama lain
(sistem).
Di dalam
pengetahuan manajemen, falsafah pada hakikatnya menyediakan seperangkat
pengetahuan ( a body of related knowledge) untuk berfikir efektif dalam
memecahkan masalah-masalah manajemen. Ini merupakan hakikat manajemen sebagai
suatu disiplin ilmu dalam mengatasi masalah organisasi berdasarkan pendekatan
yang intelegen. Bagi seorang manajer perlu pengetahuan tentang kebenaran
manajemen, asumsi yang di akui, dan nilai-nilai yang ditentukan.
2.
Esensi teori manajemen
Teori manajemen mempunyai peran ( Role ) atau membantu menjelaskan
perilaku organisasi yang berkaitan dengan motivasi, produktivitas, dan kepuasan
( Satisfaction). Karakteristik teori manajemen secara garis besar dapat
dinyatakan yaitu, mengacu pada pengalaman empirik, adanya keterkaitan antara
satu teori dengan teori lain, dan mengakui kemungkinan adanya penolakan.
Di dalam fungsi
manajemen digambarkan fungsi-fungsi manajemen secara umum yang di tampilkan ke
dalam perangkat organisasi dan mulai di kenal degan teori manajemen klasik
terdiri dari 4 pilar yaitu: pembagian kerja, proses skalar fungsi-fungsi,
struktur, rentang pengawasan.
Para ahli
banyak yang mengatakan bahwa manajemen belum mempunyai teori yang standar,
tetapi sebagai pendekatan. Karena itu teori seringkali dikatakan sebagai
pendekatan mnajemen secara klasik, pendekatan nonklasik, dan pendekatan modern.
Salah satu teori klasik yang tergolong paling tua adalah manajemen ilmiah yang
dipelopori oleh Henry Fayol. Tergolong ke dalam teori klasik ini adalah tetang
studi waktu dan gerak (Gilbreth), administrasi (Fayol), birokrasi (Weber). Teori
nonklasik seringkali dikaitkan dengan pendekatan perilaku, yaitu teori
kebutuhan manusia (Maslow), teori X, Y (McGregor), teori kepribadian dan
organisasi (Chris Argyris), selanjutnya teori modern yaitu General system
theory (Bernand), contingency pimpinanan situasional (Fiedler), dan hubungan
bagian dalam sistem dan lingkungan (Ludwig von Bertalanffy).
3.
Esensi prinsip manajemen
Pentingnya
prinsip-prinsip dasar dalam praktik manajemen antara lain:
a.
Menentukan cara atau metode kerja.
b.
Pemilihan pekerja dan pengembangan keahliannya.
c.
Pemilihan prosedur kerja.
d.
Menentukan bata-batas kerja.
e.
Mempersiapkan dan membuat spesipikasi tugas.
f.
Melakukan pendidikan dan latihan.
g.
Menetukan sistem dan besarnya imbalan.
Hal tersebut dmaksud
agar meningkatkan efektivitas, efesiensi, dan produktivitas kerja.
Dalam
keterkaitannya dengan prinsip dasar manajemen, Nanang Fattah (2009 :12) juga
menjelaskan bahwa Fayol mengemukakan sejumlah prinsip yaitu : pemebagian kerja,
kejelasan dalam wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan komando,
kesatuan arah, lebih memperiortaskan kepentingan umum atau organisasi dari pada
kepentingan pribadi, pemberian kontra prestasi, sentralisasi, rantai saklar,
tertib, pemerataan, stabilitas dalam menjabat, inisiatif, dan semangat
kelompok.
Ke 14 prinsip
dasar tersebut dijadikan patokan dalam praktik manajerial dalam melakukan
manajemen yang berorientasi pada sasaran (management by objectives {MBO}),
mnanjemen yang berorientasi pda orang, (management by people {MBP}), manajemen
yang berorientasi pada struktur (management by technique {MBT) dan manajemen
berdasarkan informasi (management by information{MBI}) atas management
information system{MIS}).
4.
Kegiatan praktik manajerial.
Praktik
manajerial adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer. Apabila manajemen
dipandang sebagai serangkaian kegiatan atau proses, maka proses itu akan
mencakup bagaimana cara mengkordinasikan dan mengintegrasikan berbagai suber
untuk mencapai tujuan organisasi dengan melibatkan orang teknik, informasi, dan
struktur yang telah dirancang. Kegiatan manajerial ini meliputi banyak aspek,
namun aspek utama yang sangat esesial yaitu perencanaan (Planning),
pengorganisasian (organizing), pemimpnan (leading), dan pengawasan
(controlling).
5.
Sumber daya pendidikan
Banyak sumber
daya manajemen yang terlibat dalam organisasi atau lembaga-lembaga termasuk
lembaga pendidikan, antara lain: manusia, sarana dan prasarana, biaya,
teknologi, dan informasi. Namun, sumber daya yang paling penting adalah sumber
daya manusia.
Nanang fattah
(2009: 13) juga menjelaskan bahwa Shetty dan Vernon B. Bucher meyatakan,
terkandung aspek antara lain: kompetensi, keterampilan atau skill, kemampuan,
sikap, prilaku, motivasi, dan komitmen.
Dalam
pendidikan, jenis sumber daya berdasarkan ruang lingkup keterlibatannya ke
dalam penyelengaraan pendidikan dikelompokkan ke dalam SDM Pendidikan dalam
sekolah dan SDM Pendidikan luar sekolah. Jika dilihat dari segi tugas pokoknya,
dibedakan menurut tenaga teknisi, tenaga administratif dan tenaga penunjang.
Dalam PP 38/1992 tentang tenaga kependidikan ditegaskan pengelompokannya menjdi
tenaga pendidik, (pembimbing, pengajar, pelatih) pengelola, pengawas, laboran,
teknisi sumber belajar, peneliti dan penguji.
Pada
pengembangan mutu SDM ini yang paling banyak dilakukan pembinaan keterampilan
untuk melakukan sesuatu yang nyata seperti keterampilan komputer, menjahit,
akuntansi, dan sebagainya.
Berdasarkan hal
tersebut, maka ini merupakan tantangan bagi manajer dan pimpinn pendidikan,
dalam mengembangkan sumber daya manusia agar terciptanya sumber daya yang
berkualitas dan bernilai guna dan menghasilkan sumber daya yang berkualitas.
Dengan meningkatnya sumber daya manusia akan
dapat menjawab tantangan kehidupan di masa yang akan datang, dan kehidupan di
indonesia dan pendidikan akan lebih maju dengan berkembang dan meningkatnya
sumber daya mansusia. Maka sangat dituntut para menejer atau pimpinan
pendidikan untuk selalu berusaha meningkatkan sumber daya manusia baik dalam
lembaga pendidikan, perusahaan, dan dalam lembaga lainnya.
KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai Konsep Dasar Manajemen Pendidikan di atas,
penulis menyimpulkan beberapa point yaitu:
1.
Pengertian Manajemen Pendidikan adalah suatu proses atau
pengaturan, pengelolaan yang dilakukan oleh seseorang atau manajer dalam
melakukan proses pendidikan atau organisasi agar organisasi tersebut dapat
mencapai suatu tujuan bersama. Dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen, yaitu
plainning, organizing, actuating, dan controlling.
2.
Kerangka Konsep Dasar Manajemen Pendidikan yaitu falsafah merupakan
pandangan atau presepsi tentang kebenaran yang dikembangkan dari berfikir
praktis. Falsafah dijadikan dasar untuk membuat asumsi tentang lingkungan,
peran organisasinya, dan dari asumsi ini lahirlah prinsip-prinsip yang
dihubungkan dengan kerangka atau garis besar untuk bertindak. Jadi, falsafah,
asumsi, prinsip-prisip, dan teori merupakan suatu pandangan atau patokan
manajer dalam melakukan kegiatan manajemen.
3.
Deskripsi Konsep Dasar Manajemen Pendidikan yaitu: esensi falsafah
manajemen, esensi teori manajemen, esensi prinsip manajemen, kegiatan praktik
manajerial, dan sumber daya pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Andang. 2014. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Fattah, Nanang. 2009. Landasan Manajemen Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kurniadin, Didin. Imam Machali. 2012. Manajemen
Pendidikan Konsep dan Pengelolaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
No comments:
Post a Comment