Sunday, April 10, 2016

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan








PEMBAHASAN
KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
A.    PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
Menurut Kurniadin dan Machali (2012 : 23) bahwa secara sistematis, kata manajemen yang umum digunakan saat ini berasal dari kata kerja to manage yang berarti mengurus, mengatur, mengemudikan, menangani, mengelola, menyelenggarakan, menjalankan, melaksanakan, dan memimpin. Kata management berasal dari bahasa Latin, yaitu mano yang berarti tangan, menjadi manus berarti bekerja berkali-kali dengan menggunakan tangan, ditambah imbuhan agere yang berarti melakukan sesuatu, kemudian menjadi managiare yang berarti melakukan sesuatu berkali-kali dengan menggunakan tangan.
Kamus webster’s New Cooligiate Dictionary menjelaskan bahwa kata manage berasal dari bahasa Italia managgio dari kata managgiare yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa Latin manus yang berarti tangan (hand).
Nanang Fattah (2009 : 1) menjelaskan manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Manajemen merupakan suatu proses sedangkan manajer  dikaitkan dengan aspek organisasi (orang-struktur-tugas-organisasi) dan bagaimana mengaitkan aspek yang satu dengan yang lain, serta bagaimana mengaturnya sehingga tercapai tujuan sistem.
Sedangkan pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks, meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu lain.
Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang dtampilkan oleh seorang manajer atau pimpinan, yaitu perencanaan (plainning), pengorganisasian (Organizing), pemimpinan (leading), dan pengawasan (Controlling).
Oleh karena itu manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspek, agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efesien.
Made Pidarta (2004 : 3) mengungkapkan bahwa manajemen ialah proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan. Yang dimaksud sumber di sini ialah mencakup orang-orang, alat-alat, media bahan-bahan, uang, dan sarana.
Made Pidarta (2004 : 4) juga menegaskan dalam manajemen pendidikan itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Andang (2014 : 35) menyatakan bahwa Manajemen dalam bidang pendidikan tidak berbeda jauh dengan manajemen yang diterapkan dibidang-bidang lain, termasuk perusahaan. Manajemen pendidikan adalah manajemen yang diterapkan dalam pengembangan pendidikan yang dilakukan melalui proses kerja sama yang sistematik, sistemik, dan komprehensif dengan melakukan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dalam mencapai tujuan pendidikan.
Andang (2014 : 35) juga menjelaskan bahwa Muhaimin mendefenisikan manajemen pendidikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidkan secara efektif dan efesien. Sumber daya pendidikan yang dimaksud adalah Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Belajar (SB) dan Sumber Fasilitas dan Dana (SFB).
Dari banyak pendapat-pendapat di atas, manajemen pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang agar mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan proses pendidikan , dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen, yaitu Plainning, organizing, actuating, dan controlling agar tercapainya tujuan yang telah ditentukan.

B.     KERANGKA KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN.
Nanang Fattah (2009 : 9) menjelaskan bahwa Shrode Dan Voich menyatakan bahwa kerangka dasar manajemen meliputi : ‘’phylosophy, Asumtions, principles, and theory, which are basic to the study of any discipline of management”.
Secara sederhana dikatakan bahwa falsafah merupakan pandangan atau presepsi tentang kebenaran yang dikembangkan dari berpikir praktis. Bagi seorang manajer falsafah merupakan cara berpikir yang telah terkondisikan dengan lingkungan, perangkat organisasi, nilai-nilai dan keyakinan yang mendasari tanggung jawab seorang manajer.
Falsafah seorang manajer dijadikan dasar untuk membuat asumsi tentang lingkungan, peran organisasinya, dan dari asumsi ini lahir prinsp-prinsip yang dihubungkan dengan kerangka atau garis besar untuk bertindak. Seperangkat prinsip yang berkaitan dengan satu sama lain dkembangkan dan diuji dengan pengalaman sebelum menjadi suatu teori.
Untuk seorang manajer, suatu teori tentang manajemen sangat berfungsi dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul. Oleh karena itu, falsafah, asumsi, prinsip-prinsip dan teori tentang manajemen merupakan landasan manajerial yang harus dipahami dan dihayati oleh manajer. Keterkaitan cara pandang tentang manajemen, falsafah, asumsi, dan prinsip, serta teori-teori dijadikan dasar kegiatan manajerial.
Berdasarkan kerangka konsep dasar manajemen pendidikan yang dijabarkan di atas, keterkaitan cara pandang tentang manajemen, falsafah, asumsi, prinsip, teori merupakan suatu pandangan atau patokan dalam melakukan kegiatan manajemen, baik itu manajemen pendidikan atau pun manajemen dalam bidang lainnya, dan harus berlandaskan pada hal tersebut sehingga dengan hal tersebut dapat menghasilkan suatu hasil yang bermutu, efesien, relevansi, dan kretivitas.

Gambar mengenai konsep dasar manajemen pendidikan






Rounded Rectangle: PANDANGAN TENTANG MANAJEMEN SEBAGAI
(Ilmu, kiat atau seni dan profesi)


 
                                                                       











                                                                                                                            



 






C.    DESKRIPSI KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
Deskripsi konsep dasar manajemen pendidikan terdiri dari beberapa bagian, yaitu seperti yang disebutkan Neneng Fattah (2009 : 11) adalah sebagai berikut :
1.        Esensi falsafah manajemen
Setiap jenis pengetahuan termasuk pengetahuan manajemen mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi)dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan manajemen tersebut disusun. Ke tiga nya berkaitan satu sama lain (sistem).
Di dalam pengetahuan manajemen, falsafah pada hakikatnya menyediakan seperangkat pengetahuan ( a body of related knowledge) untuk berfikir efektif dalam memecahkan masalah-masalah manajemen. Ini merupakan hakikat manajemen sebagai suatu disiplin ilmu dalam mengatasi masalah organisasi berdasarkan pendekatan yang intelegen. Bagi seorang manajer perlu pengetahuan tentang kebenaran manajemen, asumsi yang di akui, dan nilai-nilai yang ditentukan.
2.      Esensi teori manajemen
Teori manajemen mempunyai peran ( Role ) atau membantu menjelaskan perilaku organisasi yang berkaitan dengan motivasi, produktivitas, dan kepuasan ( Satisfaction). Karakteristik teori manajemen secara garis besar dapat dinyatakan yaitu, mengacu pada pengalaman empirik, adanya keterkaitan antara satu teori dengan teori lain, dan mengakui kemungkinan adanya penolakan.
Di dalam fungsi manajemen digambarkan fungsi-fungsi manajemen secara umum yang di tampilkan ke dalam perangkat organisasi dan mulai di kenal degan teori manajemen klasik terdiri dari 4 pilar yaitu: pembagian kerja, proses skalar fungsi-fungsi, struktur, rentang pengawasan.
Para ahli banyak yang mengatakan bahwa manajemen belum mempunyai teori yang standar, tetapi sebagai pendekatan. Karena itu teori seringkali dikatakan sebagai pendekatan mnajemen secara klasik, pendekatan nonklasik, dan pendekatan modern. Salah satu teori klasik yang tergolong paling tua adalah manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Henry Fayol. Tergolong ke dalam teori klasik ini adalah tetang studi waktu dan gerak (Gilbreth), administrasi (Fayol), birokrasi (Weber). Teori nonklasik seringkali dikaitkan dengan pendekatan perilaku, yaitu teori kebutuhan manusia (Maslow), teori X, Y (McGregor), teori kepribadian dan organisasi (Chris Argyris), selanjutnya teori modern yaitu General system theory (Bernand), contingency pimpinanan situasional (Fiedler), dan hubungan bagian dalam sistem dan lingkungan (Ludwig von Bertalanffy).
3.        Esensi prinsip manajemen
Pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam praktik manajemen antara lain:
a.       Menentukan cara atau metode kerja.
b.      Pemilihan pekerja dan pengembangan keahliannya.
c.       Pemilihan prosedur kerja.
d.      Menentukan bata-batas kerja.
e.       Mempersiapkan dan membuat spesipikasi tugas.
f.       Melakukan pendidikan dan latihan.
g.      Menetukan sistem dan besarnya imbalan.
Hal tersebut dmaksud agar meningkatkan efektivitas, efesiensi, dan produktivitas kerja.
Dalam keterkaitannya dengan prinsip dasar manajemen, Nanang Fattah (2009 :12) juga menjelaskan bahwa Fayol mengemukakan sejumlah prinsip yaitu : pemebagian kerja, kejelasan dalam wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan komando, kesatuan arah, lebih memperiortaskan kepentingan umum atau organisasi dari pada kepentingan pribadi, pemberian kontra prestasi, sentralisasi, rantai saklar, tertib, pemerataan, stabilitas dalam menjabat, inisiatif, dan semangat kelompok.
Ke 14 prinsip dasar tersebut dijadikan patokan dalam praktik manajerial dalam melakukan manajemen yang berorientasi pada sasaran (management by objectives {MBO}), mnanjemen yang berorientasi pda orang, (management by people {MBP}), manajemen yang berorientasi pada struktur (management by technique {MBT) dan manajemen berdasarkan informasi (management by information{MBI}) atas management information system{MIS}).
4.      Kegiatan praktik manajerial.
Praktik manajerial adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer. Apabila manajemen dipandang sebagai serangkaian kegiatan atau proses, maka proses itu akan mencakup bagaimana cara mengkordinasikan dan mengintegrasikan berbagai suber untuk mencapai tujuan organisasi dengan melibatkan orang teknik, informasi, dan struktur yang telah dirancang. Kegiatan manajerial ini meliputi banyak aspek, namun aspek utama yang sangat esesial yaitu perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing), pemimpnan (leading), dan pengawasan (controlling).
5.      Sumber daya pendidikan
Banyak sumber daya manajemen yang terlibat dalam organisasi atau lembaga-lembaga termasuk lembaga pendidikan, antara lain: manusia, sarana dan prasarana, biaya, teknologi, dan informasi. Namun, sumber daya yang paling penting adalah sumber daya manusia.
Nanang fattah (2009: 13) juga menjelaskan bahwa Shetty dan Vernon B. Bucher meyatakan, terkandung aspek antara lain: kompetensi, keterampilan atau skill, kemampuan, sikap, prilaku, motivasi, dan komitmen.
Dalam pendidikan, jenis sumber daya berdasarkan ruang lingkup keterlibatannya ke dalam penyelengaraan pendidikan dikelompokkan ke dalam SDM Pendidikan dalam sekolah dan SDM Pendidikan luar sekolah. Jika dilihat dari segi tugas pokoknya, dibedakan menurut tenaga teknisi, tenaga administratif dan tenaga penunjang. Dalam PP 38/1992 tentang tenaga kependidikan ditegaskan pengelompokannya menjdi tenaga pendidik, (pembimbing, pengajar, pelatih) pengelola, pengawas, laboran, teknisi sumber belajar, peneliti dan penguji.
Pada pengembangan mutu SDM ini yang paling banyak dilakukan pembinaan keterampilan untuk melakukan sesuatu yang nyata seperti keterampilan komputer, menjahit, akuntansi, dan sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut, maka ini merupakan tantangan bagi manajer dan pimpinn pendidikan, dalam mengembangkan sumber daya manusia agar terciptanya sumber daya yang berkualitas dan bernilai guna dan menghasilkan sumber daya yang berkualitas.
 Dengan meningkatnya sumber daya manusia akan dapat menjawab tantangan kehidupan di masa yang akan datang, dan kehidupan di indonesia dan pendidikan akan lebih maju dengan berkembang dan meningkatnya sumber daya mansusia. Maka sangat dituntut para menejer atau pimpinan pendidikan untuk selalu berusaha meningkatkan sumber daya manusia baik dalam lembaga pendidikan, perusahaan, dan dalam lembaga lainnya.

KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai Konsep Dasar Manajemen Pendidikan di atas, penulis menyimpulkan beberapa point yaitu:
1.    Pengertian Manajemen Pendidikan adalah suatu proses atau pengaturan, pengelolaan yang dilakukan oleh seseorang atau manajer dalam melakukan proses pendidikan atau organisasi agar organisasi tersebut dapat mencapai suatu tujuan bersama. Dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen, yaitu plainning, organizing, actuating, dan controlling.
2.    Kerangka Konsep Dasar Manajemen Pendidikan yaitu falsafah merupakan pandangan atau presepsi tentang kebenaran yang dikembangkan dari berfikir praktis. Falsafah dijadikan dasar untuk membuat asumsi tentang lingkungan, peran organisasinya, dan dari asumsi ini lahirlah prinsip-prinsip yang dihubungkan dengan kerangka atau garis besar untuk bertindak. Jadi, falsafah, asumsi, prinsip-prisip, dan teori merupakan suatu pandangan atau patokan manajer dalam melakukan kegiatan manajemen.
3.    Deskripsi Konsep Dasar Manajemen Pendidikan yaitu: esensi falsafah manajemen, esensi teori manajemen, esensi prinsip manajemen, kegiatan praktik manajerial, dan sumber daya pendidikan.






DAFTAR PUSTAKA

Andang. 2014. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Fattah, Nanang. 2009. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kurniadin, Didin. Imam Machali. 2012. Manajemen Pendidikan Konsep dan Pengelolaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.






No comments:

Post a Comment

Organisasi Perkantoran

  Organisasi Perkantoran