Tugas Individu
Statistik Pendidikan
Tentang
“Distribusi Frekuensi”
OLEH :
Rhoni 14131046
Dosen pembimbing:
Dr. David, S.Ag., M.Pd
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BATUSANGKAR
2016
Pengertian Distribusi
Frekuensi
A.
Pengertian distribusi frekuensi
Distribusi (ditribution,bahasa inggris) berarti penyaluran,pembagian atau pencaran.jadi
distribusi frekuensi dapat diberi arti penyaluran frekuensi ,pembagian
frekuensi atau pancaran frekuensi Dalam
statistik, frekuensi kurang lebih pengertian: suatu keadaan yang mengambarkan
bagaimana frekuensi dari gejalaatau variabelyang dilambangkan dengan angka
itu,telah tersalur,terbagi,atau terpancar”.
Contoh:
Jika data yang berupa nilai hasil THB
dalam bidang studi IPA dari 10 orang siswa SMA kita sajikan dalam bentuk tabel,
maka pembagian atau pancaran frekuensi dari nilai hasil tes itu akan tampak
dengan nyata:
Nilai
|
Banyaknya (orang)
|
100
80
75
70
60
50
50
40
|
1
1
2
1
3
1
1
1
|
Total
|
10
|
B.
Tabel Ditribusi Frekuensi
1. pengertian tabel frekuensi
Apa yang dimaksud dengan “tabel” tidak
lain adalah: alat penyajian data
statistik yang berbentuk (dituangkan dalam bentuk) kolom dan lajur.
Dengan demikian Tabel Distribusi Frekuensi dapat kita beri pengertian sebagai:
alat penyaji data statistik yang berbentuk kolom dan lajur, yang didalamnya dimuat angka yang
dapat melukiskan atau pembagian
frekuensi darai variabel yang sedang menjadi objek penelitian. Dalam suatu tbel
distribusi frekuensi akan kita dapati: (1) variabel (2) frekuensi, dan (3)
jumlah frekuensi. Dalam contoh di muka, angka-angka 100, 80, 75, 70, 60, 50,
dan 40 adalah angka yang melambangkan variabel nilai hasil tes, angka 1, 1, 2,
1, 3, 1, dan 1 adalah angka yang menunjukkan frekuensi, sedangkan angka 10
adalah jumlah frekuensi. Patut kiranya
ditambahkan di sini bahwa istilah “Tabel Distribusi Frekuensi” seringkali
disingkat menjadi “Tabel Frekuensi” saja.
2. Tabel Distribusi Frekuensi dan Macamnya
Dalam
dunia statistik kita mengenal berbagai macam Tabel Distribusi Frekuensi; namum
dalam buku ini hanya akan dikemukakan sebahagian saja, yang dipandang penting
dan relevan yaitu: Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal, Tabel Frekuensi
Kumulatif, dan Tabel Distribusi Frekuensi Relatif( Tabel presentase).
a. Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal
Tabel
Distribusi Frekuensi Data tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik yang
didalam nya disajikan frekuensi dari data angka; apa yang ada itu tidak dapat
dikelompok-kelompokan.
b. Tabel Distribusi Frekuensi Data
Kelompokan
Adalah
salah satu jenis tabel statistik yang didalamnya disajikan pancaran frekuensi
dari data angka, di mana angka-angka tersebut dikeompok-keompokan ( dalam tiap
unit terdapat sekelompok angka).
c. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Dimaksud
dengan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
ialah salah satu jenis tabel statistik yang didalam nya di sajikan
frekuensi yang dihitung terus meningkat atau:selalu ditambah-tambahkan,baik
dari atas kebawah maupun dari bawah keatas.
d. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Tabel Distribusi
Frekuensi juga dinamakan Tabel presentase Dikatan frekuensi relatif sebab
frekuensi yang disajikan disini bukanlah frekuensi yang sebenarnya melainkan
frekuensi yang dituangkan dalam bentuk angka persenan.
C.
Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Setelah dikemukakan beberapa macam Tabel
Distribusi Frekuensi maka pada pembicaraan selanjutnya akan dikemukakan
bagaimana cara atau langkah yang perlu ditempuh dalam pembuatan tabel
distribusi sehinga tabel tersebut dapat
menjalankan fungsinya dengan baik yaitu: menjadi alat penyajian data statistik
yang teratur, ringkas dan jelas. Yang perlu dibahas cara pembuatannya;
Tabel Distribusi frekuensi Data Tunggal dan Tabel Distribusi
Frekuensi Data Kelompokan. Kedua macam tabel distribusi frekuensi tersebut
perlu dipelajari prosedur dan teknik pembuatanya, sebab pekerjaan menganalisis
data statistik pada umumnya diawali dengan pembuatan salah satu di antara dua
jenis tabel distribusi frekuensi tersebut. Sedangkan prosedur dan teknik
pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif. Ketiga macam tabel distribusi
frekuensi yang disebut terakhi dapat dipersiapkan setelah dipersiapkan terlebih
dahulu Tabel Distribusi Frekuensi Data kelompokanya.
D.
Distribusi tunggal dan bergolong
1.
Distribusi tunggal
Adalah tampilan
skor-skor data ke dalam bentuk table secara tunggal dan diurutkan dari skor
tertinggi ke skor yang lebih rendah.
Contoh : sata
skor hasil pengukuran terhadap kemampuan bebahasa Indonesia 40 orang mahasiswa:
65 61 60 68 63
63 60 67 67 70
68 62 63 70 69
67 66 66 69 61
61 64 64 62 62
59 64 65 65 67
69 65 71 65 64
64 65 66 64 66
Untuk
memastikan apakah data-data di atas lebih tepat disajikan ke dalam table
distribusi tunggal, terlebih dahulu di hitung jarak
NO
|
Skor
|
Cacahan
|
Frekuensi
(f)
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
|
71
70
69
68
67
66
65
64
63
62
61
60
59
|
/
//
///
///
///
////
![]() ![]()
///
///
///
//
/
|
1
2
3
3
3
4
6
6
3
3
3
2
1
|
Jumlah (=N) =40
|
2.
Distribusi bergolong
Adalah tabulasi
distribusi frekuensi data skor, dimana data-data skor yang akan ditabelkan
telah dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval tertentu, dan bukannya
skor-skor individual seperti pada distribusi tunggal.
Contoh : data
skor pengukuran kemampuan berbahasa inggris
68 62 54 70 48
45 55 54 47 63
58 79 38 66 73
48 44 64 59 67
35 33 28 64 56
25 33 48 43 70
50 34 54 48 57
54 56 68 40 38
52 46 36 68 75
50 39 44 50 42
No
|
Kelas
interval
|
Titik
tengah
|
Cacahan
|
Frekuensi
(f)
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
|
75-79
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-45
34-39
30-35
25-29
|
77
72
67
62
57
52
47
42
37
32
27
|
//
///
![]()
////
![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
///
//
|
2
3
5
4
6
8
7
5
5
3
2
|
JUmlah (=N)
=50
|
E.
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Dimaksud dengan tabel distribusi
frekuensi kumuatif ialah salah satu
jenis tabel statistik yang dalam nya
disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat atau: selalu ditambah-
tambahkan ,baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah.
Contoh;
Distribusi frekuensi kumulatif
nilai-nilai Hasil THB Bidang Studi PMP Dari 40 0rang Siswa MTsN
Nilai
(x)
|
F
|
Fk
(b)
|
Fk
(a)
|
8
7
6
5
|
6
9
19
6
|
40=N
34
25
6
|
6
15
34
40=N
|
Total:
|
40=N
|
-
|
-
|
Tabel .Distribusi Frekuensi Kumulatif
Usia 50 Orang Guru Agama Islam Yang Bertugas Pada Sekolah Dasar Negri.
Usia
|
F
|
Fk
(b)
|
Fk
(a)
|
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
|
6
7
10
12
8
7
|
50=N
44
37
27
15
7
|
6
13
23
35
43
50=N
|
Total:
|
50=N
|
-
|
-
|
Tabel distribusi frekuensi relatif (distribusi persentase) tentang
nila-nilai hasil THB dalam bidang studi
PMP dari sejumlah 40 Orang Siswa MTsN.
Nilai
(x)
|
F
|
Persentase
(p)
|
8
7
6
5
|
6
9
19
6
|
15,0
22,5
47,5
15,0
|
Total
|
40=N
|
100,0=p
|
Keteranan :
Untuk memperoleh frekuensi relatif (
angka atau persanan) sebagai tertera pada kolom.digunakan rumus.
F= frekuensi yang sedang dicari
presentasenya
N= Number of cases ( jumlah
frekuensi/banyaknya individu)
P= angka presentase
F. Penyajian
Data dalam Bentuk Grafik.
Penyajian
dalam bentuk grafik/grafik frekuensi, pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari
pembuatan tabel distribusi frekuensi karena dalam membuat grafik harus
didasarkan pada tabel distribusi frekuensi. Oleh karena itu, pembuatan tabel
distribusi frekuensi harus tetap dilakukan untuk membuat grafik frekuensi.
Penyajian
data dalam bentuk grafik terlihat lebih menarik karena data tersaji dalam
bentuk visual. Gambar grafik frekuensi yang banyak dipergunakan dalam metode
statistik adalah histogram, polygon, kurve dan garis (Burhan Nurgiyantoro,
2004:43-44).
1.
Grafik
Histogram / Batang
Histogram
merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu variable. Tampilan histogram
berupa petak-petak empat persegi panjang. Sebagai sumbu horizontal boleh
memakai tepi-tepi kelas, batas-batas kelas atau nilai variabel yang
diobservasi, sedang sumbu vertical menunjukkan frekuensi. Untuk distribusi
bergolong atau berkelompok yang menjadi absis adalah nilai tengah dari
masing-masing kelas (Drs. Ating Somantri, 2006:113). contoh :
2.
Grafik
Poligon
Poligon
merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable.
Tampilan polygon berupa garis-garis patah yang diperoleh dengan cara
menghubungkan puncak dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya
adalah nilai tengah dari masing-masing kelas (Drs. Ating Somantri, 2006:114).
Contoh:
Grafik Poligon Nilai Hasil Ujian Matematika Siswa X-B Tahun 2013-2014
3.
Grafik Kurve
Kurve
merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis polygon. Gambar polygon
sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu
sendiri mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan dengan
meratakan garis gambar polygon yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan
sehingga menjadi rata (Burhan Nurgiyantoro, 2004:49).
contoh:
Grafik Kurve Pendekatan Bernoulli untuk Utilitas.
4.
Grafik Garis
Grafik garis
dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan. Perkembangan
tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui garis
dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan
yang mendatar menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar
dibawah, yang perlu diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat
skala pada garis vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi
(Dr. Sugiyono, 2002:34).
Contoh :
Perkembangan nilai ujian matematika Adit semester 1 tahun ajaran 2012/2013
sebagai berikut:
a.
Sajikan data
dalam bentuk tabel terlebih dahulu.
Ujian Semester ke
|
Nilai
|
1
|
80
|
2
|
95
|
3
|
60
|
4
|
100
|
5
|
85
|
b.
Kemudian satu
persatu masukkan dalam grafik garis.
No comments:
Post a Comment