Tuesday, April 19, 2016

Budaya Organisasi Sekolah Efektif



PEMBAHASAN
A.    BUDAYA ORGANISASI
Mulyadi (2010) budaya merupakan pandangan hidup yang dapat berupa nilai- nilai, norma, kebiasaan, hasil karya, pengalaman dan tradisi yang mengakar di suatu masyarakat dan mempengaruhi sikap serta perilaku setiap orang atau masyarakat ssstersebut.
Aan komariah (2004) budaya sebagai norma dan perilaku-perilaku yang disepakati oleh sekelompok orang untuk bertahan hidup dan berada bersama yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normative yang mencakup pola-pola berpikir, merasakan, dan bertindak.
Asmendri (2012) organisasi adalah aktivitas dalam membagi bagi jenis pekerjaan, menggolong-golongkan jenis pekerjaan, memberi wewenang, menetapkan seluruh perintah dan tanggung jawab kepada para pelaksana.
Muhamat Fazis (2014) organisasi merupakan perkumpulan atau perhimpunan yang terdiri dari dua orang atau lebih punya komitmen yang bersama dan ikatan formal mencapai tujuan organisasi, dan terdapat hubungan antar anggota dan kelompok dan antara pemimpin dan anggota yang dipimpin atau bawahan.
Muyadi (2010) budaya organisasi serangkaian sikap, nilai, persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu, suatu sistem dari makna bersama.
Nanang Fattah (2012) budaya organisasi merupakan pola nilai-nilai, kepercayaan, asumsi-asumsi, sikap-sikap, dan kebiasaan seseorang atau kelompok manusai yang memengaruhi perilaku kerja dan cara bekerja dalam organisasi.
Didin kurniadin(2009) budaya organisasi merupakan sebuah system nilai, kepercayaan, dan kebiasaan-kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi sehingga menghasilkan norma-norma perilaku organisasi.
B.     BUDAYA SEKOLAH
Sekolah sebagai suatu organisasi, memili budaya tersendiri yang dibentuk dan dipengaruhi oleh nilai-nilai, persepsi, kebiasaan-kebiasaan, kebijakan-kebijakan pendidikan, dan perilaku orang yang berada didalamnya.
Sebagai suatu organisasi, sekolah menunjukan kekhasan sesuai dengan core bisnis yang dijalankan, yaitu pembelajara. Budaya sekolah semestinya menunjukan kepabilitasan yang sesui dengan tuntutan pembelajaran, menumbuh kembangkan peserta didik sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan.
Organisasi sekolah yang baik menghendaki agar tugas-tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan penyelenggaraan sekolah untuk mencapai tujuan secara merata dengan baik sesuai dengan kemampuan, fungsi dan wewenang yang telah ditentukan melalui struktur organisasi, orang akan mengetahui tugas dan wewenang kepala sekolah, tugas guru, dan karyawan sekolah.
Demikian juga apakah disuatu sekolah dibentuk satuan tugas (unit kerja) seperti bagian UKS , bagian perpustakaan, kepramukaansehingga akan memperlancar jalanya roda pendidikan disuatu sekolah.
Dengan organisasi yang baik dapat dihindari tindakan kepala sekolah yang otoriter suasana kerja akan menjadi lebih demokratis karena timbulnya partisipasi aktif dari semua pihak yang bertanggung jawab. Partisipasi aktif yang mendidik (pedagogik) dibidang osis karena itu dalam pembentukan organisasi maka fungsi dan peranan osis tidak boleh dilupakan.
Aan Komariah (2004) budaya sekolah sebagai karakteristik khas sekolah yang dapat diidentifikasi melalui nilai yang dianutnya,  sikap yang dimilikinya, kebiasaan-kebiasaan yang ditampilkanyadan tindakan yang ditunjukan oleh personel sekolah yang membentuk suatu kesatuan khusus dari system sekolah.
C.    FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
Fungsi budaya organisasi (Didin Kurniadin (2009)
1.   Memberikan identitas organisasi kepada anggotanya
2.   Memudahkan komitmen kolektif
3.   Mempromosikan stabilitas system social
4.   Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadaanya.

D.    PENGELOLAAN ORGANISASI
Pengelolaan organisasi Aan Komariah (2004)
1.      Apabila hubungan organisasi berada pada internal focus maka pengelolaan kultur didasarkan atas equity and humasn relation
2.      Ketika organisasi berada pada tahap hubungan external focus maka pengelolaan budaya harus diarahkan pada competitive performance
3.      Ketika hubungan organisasi beradapada tahap organization environment boundary focus maka pengelolaan budaya mendasarkan diri pada inovasi dan fleksibilitas.
4.      Pada tahap hubungan inter-unit focus, dasar pengelolaan dari budaya diarahkan pada corporate integration.
Dalam pengelolaan budaya organisasi menunjukan cara yang berbeda-beda, pengelolaan budaya tidak saja diarahkan pada penciptaan budaya produktif,tetapi juga memperhatikan dan berupaya merekayasa dan mengubah budaya negative dalam upaya mencapai evektifitas organisasi. Dalam pengubahan budaya merupakan tugas bersama dibawah kendali pemimpin organisasi.
Pengubahan budaya organisasi diarahkan pada pencapaian evektifitas organisasi yang tinggi. Apabila budaya dirasakan menghambat gerak anggota karena terdapat beberapa tata cara yang tidak relevan dengan tuntutan kerja sama, pimpinan perlu responsive menata manajemen guna mencapai efektifitas yang tinggi.
Aan komariah (2004) budaya organisasi merupakan suatu kekuatan yang tidak terlihat tetai dapat memengaruhi pikiran, perasaan, an tindakan orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi.
Budaya sekolah efektif merupakan nilai-nilai, kepercayaan, dan tindakan sebagai hasil kesepakatan bersama yang melahirkan komitmen seluruh personal untuk melaksanakanya secara konsekuen dan konsisten.

E.     BUDAYA SEKOLAH EFEKTIF
Sekolah efektif adalah sekolah yang mempertunjukan standat tinggi pada prestasi akademis dan mempunyai suatu kultur yang berorientasi tujuan, ditandai dengan adanya rumusan visi yang ditetapkan dan dipromosikan bersama antara anggota school-administration, fakultas dan para siswa.
Budaya sekolah yang diharapkan tumbuh pada sekolah efektif adalah yang mampu memberikan karakteristik utama pada perlakuan sekolah terhadap peserta didik agar dapat mencintai pelajaran sehingga mereka memiliki dorongan intrinsic untuk terus belajar.
Budaya sekolah dipandang sebagai eksistensi suatu sekolah yang terbentuk dari hasil saling memengaruhi antara tiga factor, yaitu sikap dan kepercayaan orangyang berada disekolah dan lingkunganluar sekolah, norma-norma budaya sekolah, dan hubungan antara individu didalam sekolah.
Budaya sekolah efektif menggambarkan ketiga factor tersebut berjalan secara sinergi sehingga diperoleh program-program yang rasional diimplementasikan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, profesionalisme, dan pemberdayaan.
Efektifitas sekolah dapat dinilai dari adanya upaya penciptaan budaya sekolah yang produktif, yaitu budaya yang mendukung terhadap tumbuhnya pemberdayaan dan kemandirian personal dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokok.
Disamping itu, sekolah yang berbudaya adalah sekolah yang senantiasa menumbuhkan kebanggaan kepada stakeholders, pada siswa tumbuh cinta diri positif terhadapsekolah dan sangat membanggakan almaamternya. Budaya ini harus ditumbuhkan agar terus melekat pada setiap personal yang berada didalamnya., budaya tersebut tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi melalui upaya manajemen dan pemimpin.  



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
budaya organisasi merupakan pola nilai-nilai, kepercayaan, asumsi-asumsi, sikap-sikap, dan kebiasaan seseorang atau kelompok manusai yang memengaruhi perilaku kerja dan cara bekerja dalam organisasi.
Dalam pengelolaan budaya organisasi menunjukan cara yang berbeda-beda, pengelolaan budaya tidak saja diarahkan pada penciptaan budaya produktif,tetapi juga memperhatikan dan berupaya merekayasa dan mengubah budaya negative dalam upaya mencapai evektifitas organisasi. Dalam pengubahan budaya merupakan tugas bersama dibawah kendali pemimpin organisasi.
Efektifitas sekolah dapat dinilai dari adanya upaya penciptaan budaya sekolah yang produktif, yaitu budaya yang mendukung terhadap tumbuhnya pemberdayaan dan kemandirian personal dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokok.
Disamping itu, sekolah yang berbudaya adalah sekolah yang senantiasa menumbuhkan kebanggaan kepada stakeholders, pada siswa tumbuh cinta diri positif terhadapsekolah dan sangat membanggakan almaamternya. Budaya ini harus ditumbuhkan agar terus melekat pada setiap personal yang berada didalamnya., budaya tersebut tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi melalui upaya manajemen dan pemimpin. 






DAFTAR KEPUSTAKAAN
Asmendri, Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah, STAIN Batusangkar Press, 2012
Fazis Muhamat, Manajemen Organisasi,  STAIN Batusangkar Press, 2014
Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Sekolah, UIN-Maliki Press, 2010
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bumi Aksara, Jakarta,2010
Kurniadin Didin, Manajemen Pendidikan,  Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2012
Komariah Aan, Visionary Leadership, Bumi Aksara, Jakarta, 2004

No comments:

Post a Comment

Organisasi Perkantoran

  Organisasi Perkantoran