PEMBAHASAN
A.
KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGKAT SEKOLAH DASAR
Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah
selesai sampai kapan pun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia
ini. Dikatakan demikian karena
pendidikan merupakan bagian dari
kebudayaan dan peredaban manusia yang terus berkembang, sehingga potensi
kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupan. Dalam pendidikan terdapat
pula manajemen pendidikan, yang tujuannya untuk menunjang kualitas pendidikan
itu sendiri.
Manajemen
pendidikan sekolah dasaar adalah :merupakan proses dimana kepalah sekolah
dasar, selaku administrator bersama atau melalui orang lain, berusaha mancapai
tujuan intusional sekolah dasar secara efisien. Apabilah difinisi tersebut
dikaji secara seksama terdapat makna tersirat berkenaan dengan konsep sekolah
dasar yaitu:
1.
Penyelegaraan
pendidikan bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa pada tuhan yang maha Esa
2.
Berakhlak
mulia, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang
bertanggung jawab dan demokratif.
3.
Dan
mengikuti pendidikan yang lebih lanjut
Sekolah dasar tidak ubanya sebagai sebuah insitusi atau lembaga,
sekolah juga mengembangkan misi tertentu yaaitu melakukan proses edukasi,
proses sosialisa, proses transformasi anak didik. Dalam rangka mengikuti
pendidikan pada jenjng berikutnya.
Organisasi berjalan kerena adanya konsep manajemen yang
terstruktur, manajemnen dalam organisasi sekolah sering kali disebut manajemen
pendidikan. Manajemen pendidikan sering pula diartikan administrasi pendidikan atau lembaga.administrasi pendidikana ialah segenap proses penyerahan dan
penginteraksian segalah sesuatu, baik personal, spiritual, maupun material yang
bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Didalam proses
administrasi
B.
KONSEP DAN PENERAPAN PROGRAAM MUTU SEKOLAH DASAR
Menurut Asmondi(2009) dalam MPMBS
dan menerapkan nya ada tiga faktor
yang menurup depdiknas (2001
:1-2) yang mengibatkan mutu pendidikan mengalami peningkatan.
1.
Faktor-faktor nya yaitu sebagai berikut :
a.
Program
pembangunan pendidikan nasional mengggunakan pendekatan education function atau input auput analisis yang tidak dilaksanakan secara
konsekuen.
b.
Penyelegaraan
pendidikan nasional dilakukan dan diatur secara biroraktis – sentralistik. Hal
ini mengakibatkan sekolah kehilangan
kemandirian, motivasi, dan inisiatif, untuk mengembangkan dan menunjukan
lembaganya termasuk pembaikan mutu pendidikan yang merupakan salaah satu
pendidikan nasional.
c.
Peran
serta masyarakat, khususnya orang tua iswa dalam penyelegaraan pendidikan
selama ini sanggat minim. Hal ini mengakibatkan timbulakan persepsi bahwa
penyelegaraan pendidikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah sehigga
tidak mengherankan apabila partisipasi masyarakat selama ini pada umumnya lebih
banyak bersifat kewajiban untuk mendukung input pendidikan tertentu (dana).
Seiring dengan reformasi pendidikan yang dipahami oleh undang-
undang nomor 23 tahun 2004 dan peraturan
pemerintah nomor 25 tahun 2000, pemerintah berbudaya memberlakukan manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah/ madrasa di semua jenjang pendidikan baik
negeri maupun swasta.
2.
Tujuan
MPMBS
Sekolah yang
menetapkan tujuan MPMBS
a.
MPMBS
bertujuan untuk memandidrirkan atau memberdayakan sekolah/ madrasa melalui
pembarian kewenangan (otonomi) kepada
sekolah atau madrasa, pemberian fleksibelitas yang lebih besar kepada sekolah
untuk mengelolah umberdaya sekolah, dan mendorong partisipasiwarga sekolah dan
masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
b.
Meningkatakan
mutu pendidikan melalui pendidikan kemandirian, fleksibilitas, sustainbilitas,
dan inisiatif sekolah dalam mengelolah memamfaatkan dan memberdayakan
sumberdaya yang tersedia.
c.
Meningkatkan
kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam menyelegarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
d.
Meningkatkan
tanggungjawab sekolah/ madrasa kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah
tantang mutu sekolahnya.
e.
Meningkatkan
kompetensi yang sehat antar sekolah/ madrasa tentang mutu pendidikan yang akan
dicapai.
3.
Konsep
MPMBS
MPMBS dapat
didefinisiskan sebagai model manajemen yang memeberikan fleksibilitas/
keluwesan lebih besar kepada sekolah/ madrasa untuk mengelolah sumberdaya
sekolah, dan mendorong sekolah untuk meningkatkan partisipasi warga sekolah dan
masyarakat untuk memenuhi kebutuahan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan
mutu sekolah dalam kerangka pendidikan nasioanal. Karena itu esensi MPMBS
=Otonomi + Fleksibilitas + partisipasi untuk mencapai sasaran mutu sekolah.
Otonomi dapat diartikan sebagai kewenangan/
kemandirian yaitu kemandirian dalam mengatur dan mengurus dirinya sendiri dan
merdeka / tidak tergantung. Otonomi sekolah adalah kewenagan sekolah untuk
mengatur dan mengurus kepentingan warga
sekolah dan menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi warga sekolah
berdasarkan peraturan sendiri
berdasarkan aspirasi warga sekolah sesuai dengan peraturan perudang- undangan
pendidikan nasional yang berlaku.
Fleksibilitas
dapat diartikan sebagai keluwesan-keluwesan
yang diberikan kepada sekolah untuk mengelolah memamfaatkan dan
memberdayakan sumberdaya sekolah seoptimal mungkin untuk meningkatkan mutu sekolah.
Peningkatan partisipasi yang dimaksud adalah
penciptaan lingkungan yang terbuka dan demokratik, dimana warga sekolah (guru,
siswa,karyawan) dan masyarakat(orang tua siswa, tokoh masyarakat, ilmuan,
usahawan) didorong untuk terlibat secara lansung dalam penyelegaraan pendidikan.
Sekolah yang menerapkan manajemen mutu sekolah tersebut melaksanakan program mutu pendidikan,semua
orang harus tertlibat dalam informasi mutu manajemen harus komitmen dan
terfokus pada peningkatan mutu , transformasi mutu harus dimulai dengan
mengadopsi para digma pendidikan baru. Adalah kualitas pendidikan yang
senantiasa bergantung pada banyaknya uang yang tersedia. Manajemen peningkatan
program bermutu sekolah dasar dapat didefinisikan sebagai medel manajemen yang
member fleksibilitas/keluwesan lebih besar kepada sekolah atau madrasa
mendorong sekolah meningkatan partisipasi warga sekolah dan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan mutu sekolah dalam kerangka pendidikan nasional.
Karena itu esensi manajemen pendidikan tingkat sekolah dasar
partisipasi untuk mencapai sasaran sekolah sebagai berikut:
1.
Otonomi
2.
Fleksibilitas
3.
Peningkatan
partisipasi
Sekolah /madrasa yang mendiri atau berdaya memiliki cirri-ciri
sebagai berikut:
a.
Tingkat
kemandirian tinggi
b.
Tingkat
ketergantungan rendah
c.
Bersifat
adiptif dan antipatif/ proaktif
d.
Memiliki
jiwa kewirausahaan tinggi ( ulet, inovatif, gigi, berani mengambil resiko
e.
Bertanggung
jawab terhadap kinerja sekolah
f.
Memiliki
control yang kuat terhadap kondisi kerja
g.
Komitmen
yang tinggi pada dirinya
C.
TANTANGAN
Tantangan menerapkan manajemen program mutu sekolah dasar adalah:
bagaimana sekolah meningkatkan efektivitas kinerja sekoalah secara kolaboratif
melalui pembagian tugas yang jelas antara sekolah dan orang tua siswa yang
didukung denga sistem distribusi informasi, menghimpun informasi dan memilih
banyak altenatif gagasandari banyak pihak
untuk mengembangkan mutu kebijakkan melalui keputusan bersama .Pelaksanaan
selalu berdasarkan usaha meningkatkan penjaminan mutu sehingga pelayanan
sekolah dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Dalam menunjang keberhasilan suatu sekolah memerlukan banyak waktu dan tenaga yang
diperlukan pihak eksternal untuk terlibat dalam banyak aktivitas sekolah, hal
ini menjadi salah satu kendalah tingkat pemahaman orang tua tentang bagaimana
seharusnya berperan juga menjadi kendalah lain sehingga partisipasi dan
kolaborasi orang tua sulit diwujudkan.
Sekolah yang efektif dan bermutu pada umumnya memliki sejumlah
karateristik proses sebagai berikut:
·
didalam
menerapakn sekolah bermutu harus
memiliki proses
Ø proses belajar mengajar yang evektifitasnya tinggi
Ini ditunjukan
oleh sifat PBM yang menekankan pada pemberdayaan peserta didik PBM bukan
sekeder menomorisasi dan recall, bukan
sekedar penekanan pada penguasaan pengetahuan tentang apa yang diajarkan (
logos) akan tetapi lebih menekankan pada internalisasi tentang apa yang
diajarkan sehigga tertanam dan berfungsi.
Ø kepemimpinan sekoah yang
kauat
Kepemimpinan
kepalah sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk
dapat mewujutkan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolahnya melalui
program-program yang dilaksanakan dan secara terancana dan bertahap
Ø teamwork yang kompak,
cerdas, dan dinamis
kebersamaan (
teamwork) merupakan karateristik yang
dituntun oleh MPMBS karena output pendidikan merupakan hasil kolektif wargs
sekolah, bukan hasil indivindu.
Ø Lingkungan sekolah/ madrasa yang aman dan tertib
Sekolah madrasa
memiliki lingkupan (ilmia) yang aman, tertib, dan nyaman sehingga proses
belajar mengajar dapat berlansusng dengan nyaman (enjoyable learning) karena
itu sekolah yang bermutu harus
menciptakan iklim sekolah yang efektif, dan aman nyaman tertib.
Ø Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif
Pengelolaan tenaga kependidikan mencangkup kebutuhan perencanaan,
pengembangan evaluasi kinerja, hingga
sampai pada imbal jasa. Tenga kepeendidikan yang diperlukan untuk
menyukseskan MPMBS adalah : tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi
slalu mampu dan sanggub menjlankan
tugasnya denga baik.
Ø Sekolah memiliki kemandirian
Sekolah
memiliki kewwenangan untuk melakukan yang terbaik bagi sekolahnya, sehingga
dituntut untuk memiliki kemampuan.
Ø Partisipasi yang tinggi dari warga masyarakat
Sekolah yang
merupakan MPMBS memiliki karateristik bahwa partisipasi warga sekolah
/masyarakat dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya.
Ø Sekolah memiliki keterbukaan transparan manajemen
Keterbukaan /
transparasi dalam pegelolaaan sekolah merupakan karateristik sekolah yang
menerapakan MPMBS.
Ø Sekolah memiliki kemauan untuk berubah
Perubahan yang
dimkasdu adalah peningkatan, baik bersifat fisik maupun sikologis. Artinya,
setiap dilakukan perubahan hasilnya diharapkan lebih baik dari sebelumnya.
Ø Sekolah melakukan evaluasi dan perbaikan secra berkelanjutan
Evaluasi
belajar secaara teratur bukan hanya ditunjukan untuk mengetahui tingkat daya
serap dan kemampuan pserta diddik.
Ø Sekolah response dan antisipasi terhadap kebutuhan
Sekolah selalu
tanggap/ responsive terhaadap aspirasi yang muncul bagi peningkatan mutu.
Ø Memiliki komunikasi yang baik
Sekolah yang
befektif umumnya memiliki komunkasi yang baik terutama antar warga.
Ø Sekolah memiliki akuntabilitas
Untuk
bertanggung jawaban yang harus ddilakukan sekolah terhadap keberhasilan program
yang telah ddilaksanakan.
Ø Sekolah memiliki kemampuan ,manjemn sustainabilitas
Sekolah yang
bermutu dan efektif juga memilki kemampuan unrtuk menjaga kelansungan hidupnya baik dalam program paupun pendanaannya.
D.
PERMASALAHAN SEKOLAH YANG MEMILIKI SEKOLAH MEMILIKI MUTU
Salah
satu permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendah nya mutu pendidikan pada setiap jenjang
dan satuan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah berbagai usaha telah dilakukuan untuk
meningkatakan mutu pendidikan. Dan hal itu yang menyebabkan rendanya mutu
pendidikan yang menghambat penyedian sumber daya manusia yang mempunyai
keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan.
Permasalahan
juaga dapat ditimbulakan oleh siswa,
kurikulum, tenaga kependidikan, dana, sarana dan prasaranandan faktor
lingkungan. Apabilah faktor tersebut terpenuhi dengan baik dan bermutu serta
proses blajar yang bermutu pada gilirannya akan menghasilkan peningkatan
pendidikan yang bermutu. Di dalam meneraapakan sekolah bermutu harus memiliki
proses yang telah dijabarkan di dalam tantanggan sekolah yang bermutu, jadi
sekolah yang memiliki mutu tersebut harus memiliki proses.
E.
PRINSIP MODEL SEKOLAH BERMUTU TOTAL
Prinsip medel sekolah mutu total merupakan proses penbaikan
terus-menerus atau berkesinambungan yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka
mencapai sekolah yang bermutu. Kepalah sekolah sebagai manajemen puncak
memegangh peran penting dalam sukses nya pelaksanaan inplementasi manejemen
mutu tetpadu disekolah.
Konsep sekolah bermutu
(unggul) perlu ada dalam konsep setiap kepalah sekolah. Kepalah sekolah perlu
memahami manajemen mutu sebagai suatu falsafah, metode, teknik dan strategi
manajemen untuk perbaikan mutu sekolah, karena kinerja organisasi sekolah
senantiasa dinilai masyarakat dalam situasi semakin maju seperti sekarang ini.
Kepalah sekolah dan guru perlu memahami harapan masyarakat terhadap sekolahnya.
Prisip- prinsip
model sekolah mutu total
1)
Memperioritaskan kepentingan mekanisme kerja
2)
Mengkoordinasikan
wewenang dan tanggung jawab
3)
Memberikan
tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan
kemampuanya
4)
Mengenal
secara baik faktor-faktor prisikologis manusia
5)
Relativitas
nilai-nilai
Daftar Pustaka
Asmendri,Manajemen Pendidikan
Mutu Pendidikan Sekolah Dan Madrasah,(Batusangkar: STAIN Batusangkar Press, 2012)
Engkoswara dan aan komariah, Administrasi
Pendidikan,(Bandung: Alfabeta,cv 2011)
http://www.blog-guru .web .id/2009/01/ konsep –dan –penerapan –program mutu sekolah
dasar
Sarbini dan neneng lina, Perencanaan Pendidikan, (Bandung
:Pustaka Setia, 2011)
Udin syaefudin sa’ud dan abin
syamsuddin makmun. Perencanaan
Pendidikan,(Bandung 40252)
Asmendri. Mnajemen Peserta Didik, ,(Batusangkar:
STAIN Batusangkar Press, 2014)
No comments:
Post a Comment