PEMBAHASAN
A.
Pengertian Fungsi-Fungsi Manajemen
Menurut Machali
(2012: 35) maksud fungsi- fungsi
manajemen (manajement fungsions) adalah bagian-bagian dalam proses manajemen. Sebuah organisasi
yang baik harus menjalankan fungsi atau bagian-bagian dalam manjemen.
Fungsi-fungsi manajemen tersebut berfungsi sebagai pemendu (guide land) dalam mennjalankan aktifitas
organisasi.
Padangan menggenai
fungsi manajemen selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sesuai
dangan kedudukan dan kebutuhan. Namun pada dasrnya fungsi manajemen digunakan
untuk mencapai satu tujuan secara sistematis dengan efektif dan efisien.
Fungsi-fungsi
menejemen menurut para ahli:
1. Menurut Hedry fayol, fungsi-fungsi
manajemen meliputi:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pemberian perintah
d. Pengordisian
e. Pengendalian
2. Menurut L. Gulick, fungsi-fungsi
manajemen meliputi:
a. Perencanan
b. Pengorganisasian
c. Penyusuna kerja
d. Pengarahan
e. Pengordinasian
f. Penyusunan laporan
g. Pengendalian
3. Menurut G.R Terry , fungsi-fungsi
manajemen meliputi:
a. Perencanaan
b. Pengorganissasian
c. Pelaksanaan/pengerakan
d. Pengendalian
4. Menurut Ernest Dale , fungsi-fungsi
manajemen meliputi:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Penyusunan kerja
d. Pengarahan
e. Inovasi
f. Penyajan laporan
g. Pengendalian
5. Menurut koototz dan O’ Donnel ,
fungsi-fungsi manajemen meliputi:
a. Prencanaan
b. Pengorganisasian
c. Penyusunan kerja
d. Pengarahan
e. Pengendalian
6. Menurut Oey Liang Lie , fungsi-fungsi
manajemen meliputi:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengordinasian
e. Pengendalian
7. Menurut Wiliam Newman , fungsi-fungsi
manajemen meliputi:
a. Perncanaan
b. Pengorganisasian
c. Perakitan sumber-sumber
d. Pengarahan
e. Pengendalian
8. Menurut James Stoner , fungsi-fungsi
manajemen meliputi:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Memimpin
d. Peengendalian
9. Menurut Lois A. Allen, fungsi-fungsi
manajemen meliputi:
a. Perencanaan
b. Penyusunan kerja
c. Memimpin
d. Pengendalian
Robbin dan Coulter (2007:9) mengatakan bahwa fungsi dasar
manajemen yang paling penting adalah merencanakan, mengorganisasi, memimpin,
dan mengendalikan. Senada dengan itu Mahdi bin Ibrahim (1997:61) menyatakan
bahwa fungsi manajemen atau tugas kepemimpinan dalam pelaksanaannya meliputi
berbagai hal, yaitu : Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.[1]
Menurut machali
(2012:28) Meskipun mengunakan istilah yang bervariasi, jika dilihat dai bentuk
dan isi kegiatannya, sebenarnyafungsi tersebut dikerjakan secara bersamaan dan
terkait antara satu dengan yang lainnya. Seperti istilah pemberian peritah, poenyusunan pekerjaan, pengarahan, penyusunan
laporan, perakitan sumber-sumber, memimpin dan inovasi adalah bentuk
pelaksanaan dari fungsi pengorganisasian. Berbagai nama kegiatan tersebut dapat
disederhanakan dalam satu fungsi manajemn yaitu pelaksanaan. Dengan demikian,
dalam menyederhanakan–meringkas-perbedaan dan persamaan istilah mengenai fungsi
manjemen tersebut secara umum dapat diumuskan fungsi menajem sebagai berikut:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pelaksanaan
4. pengawasan
B.
Fungsi-Fungsi Manajemen
Berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang funsi-fungsi
manajen:
1. Fungsi perencanaan (planning)
a. Pengertian perencanaan
Dalam perfetif pendidikan Combs 1982 mengatakan
bahwa perencanaan
pendidikan
adalah suatu penerapan yang
rasional dari analisi
sistematis
proses perkambangan pendidikan
dengan tujuan agar pendidikan
itu lebih efektif dan efisien serta sesuia dengan kebutuhan dan tujuan para bawahan dan masyarakatnya.
Berdasarkan defenisi diatas dapat ditarik
seberapa butir penting dalam menyusun
rencana yaitu seprangkat rencana dan kegitan, berhubungan dengan masa depan, proses yang
sistematis dan hasil serta tujuan tertentu yang ingin dicapai
Fungsi
perencanaan adalah sebagai pedoman pelaksaan dan pengendalian, menentukan strategi
pelaksanaan kegiatan, menentukan tujuan atau kerangka tindakan untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam menentukan rencana harus dilakukan secara matang dengan
melakukan kajian secara sistematis sesuai
dengan kondisi organisasi dan kemampuan sumber daya dengan tetap mengacu pada
visi dan misi organisasi. Beberapa hal berikut yang harus diperhatikan dalam
melakukan perencanaan antara lain: menetapkan tentang apa yang harus dikerjakn, kapan, dan bagaiman
melakukannya, membatasi sasran dan menetapkan pelksanaan-palksanaan kerja untuk
mencapai efektifitas maksimum
melalui
proses penentuan target, mengembangkan alternatif-alternatif rencana,
memperpersiakan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan.
Mahdi bin Ibrahim (l997:63)
mengemukakan bahwa ada lima perkara penting untuk diperhatikan demi
keberhasilan sebuah perencanaan, yaitu :
1) Ketelitian
dan kejelasan dalam membentuk tujuan
2) Ketepatan
waktu dengan tujuan yang hendak dicapai
3) Keterkaitan
antara fase-fase operasional rencana dengan penanggung jawab operasional,
agar mereka mengetahui fase-fase tersebut dengan tujuan yang hendak dicapai
4) Perhatian
terhadap aspek-aspek amaliah ditinjau dari sisi penerimaan masyarakat, mempertimbangkan
perencanaa, kesesuaian perencanaan dengan tim yang bertanggung jawab terhadap
operasionalnya atau dengan mitra kerjanya, kemungkinan-kemungkinan yang bisa
dicapai, dan kesiapan perencanaan melakukan evaluasi secara terus menerus dalam
merealisasikan tujuan.
5) Kemampuan
organisatoris penanggung jaawab operasional.[2]
b.
Langkah-langkah dalam merencanakan
Adapun
langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1)
Menentukan dan merusmuskan tujuan yang hendak dicapai.
2)
Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan.
3)
Mengumpulkan data dan informasi pekerjaan yang akan dilakukan.
4)
Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
5)
Terdapat pertimbangan bagaimana masalah itu dipecahkan dan bagaimana
pekerjaan itu akan diselesaikan.
c.
Syarat-syarat perencanaan
Adapun syarat-syarat adalah sebagai berikut:
1)
Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
2)
Bersifat sederhana, realistis dan praktis.
3)
Terinci dan memuat segala yraian serta klasifikasi kegiatan dan
rangakaian tindakan sehingga mudah dipahami dan dijalankan.
4)
Memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta
kondisi dan situasi sewaktu-waktu.
5)
Terdapat perimbangan antara bermacam-macam bidang yang digarap dalam
perencanaan itu, menurut urgensinya masing-masing.
6)
Diusahakan adanya penghematan tenaga, baiaya, dan waktu serta penggunaan
sumberdaya dan dana yang tersedia.
7)
Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi
pelaksanaan.[3]
d.
Tujuan perencanaan
Depdiknas (2006)
menjelaskan bahwa perencanaan pendidikan dilingkup sekolah bertujuan untuk:
1)
Menjamin agar perubahan/tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko kecil.
2)
Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.
3)
Menjanmin terciptanya intergrasi. Sinkronisasi, dan sinergi baik antar
pelaku sekolah, antar sekolah, dinas kabupaten/kota, antar waktu menjamin
kertekaitan antara konsistensi antara perencanaa, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan.
4)
Mengoptimalkan pertisapasi warga sekolah dan masyarakat.
5)
Menjamin tercapainya penggunaan penggunaan sumber daya secara efesien,
efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.[4]
2. Fungsi
Pengorganisasian (Organizing)
Setelah mendapatkan kepastian tentang tujuan, sumber
daya dan teknik / metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, lebih
lanjut manajer melakukan upaya pengorganisasian agar rencana tersebut dapat
dikerjakan oleh orang yang ahlinya secara sukses.
Menngorganisasikan adalah proses mengalokasikan dan
mendistribusikan perkerjaan, wewenang dan sumber daya diantara anggota
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Stoner (1996: 11) menyatakan bahwa
mengorganisasikan adalah proses mempekerjakan dua orang atau lebih untuk
bekerjasama dalam cara terstruktur guna mencapai sasaran spesifik atau beberapa
sasaran.[5]
Andang (2014:25) mengartikan pengorganisasian
sebagai kegiatan membagi tugas kepada orang-orang yang terlibat dalam kerjasama
untuk mempermudah pelaksanan kerja. Pelaksanaan fungsi pengorganisasian dapat
memanfaatkan struktur yang sudah dibentuk dalam organisasi. Artinya diskripsi
tugas yang akan dibagikan adalah berdasarkan tugas dan fungsi struktur yang ada
dalam suatu organisasi.
Mengorganisasikan
berarti:
a.
Menentukan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi
b.
Merancang dan mengembangkan kelompok kerja yang berisi orang yang mampu
membawa organisasi pada tujuan.
c.
Menugaskan seseorang atau kelompok dalam suatu tanggung jawab dan fungsi
tertentu.
d.
Mendlegasikan wewenang kepada individu yang berhubungan dengan
keleluasaan melaksanakan tugas.[6]
Mengorganisakan sangat penting dalam manajemen karena
menbuat posisi orang jelas dalam struktur dan pekerjaanya dan melalui
pemilihan, pengalokasian dan pendistribusian kerja yang professional, organisasi
dapat mencapai tujuan.
Dalam pengorganisasian terdapat beberapa
langkah yang harus diperhatikan, diataranya:
a.
Menetukan
tugas-tugas yang harus dilikukan untuk mencapai tujuan organisasi
b.
Membagi
seluruh badan kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksankan oleh
perorang atau kelompok
c.
Mengabungkan
pekerjaan para anggota dengan cara yang rasional dan efisien
d.
Meningkatkan
mekanisme untuk mengorganisasikan pekerjaan dalam suatu kesatuan yang harmonis
e.
Melakukan
monitoringdan mengambillangkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan serta
meningkatkan serta meningkatkan efektifitas.
3. Fungsi motivasi (motivating)
Motivasi merupakan dorongan untuk berbut
untuk menjalakna program, dan untuk bangkit dari keterpurukan .motivasi yang
kuat dalam menjalankan suatu program merupakan modal dalam mencapai
keberhasilan suatu program. Seorang manajer harus mampu memberikan mativasi
kepada anggotanya agar memiliki semangat kerja dalam mencapai keberhasilan.
4. Fungsi penataan staf(stafing)
Fungsi penataan staf sebenarbya sama
dengan fung asembling atau recaurces yaitu fungsi yang dilakukan
dengan menempatkan orang-orang untuk melaksanakan tugas dalam mencapai tujuan
dengan mengunakan prinsip menempatkan orang sesuai dengan keahliannya.
Kesesuain tugas yang diberikan berdasarkan keahlian akan mendukung pelaksanan
tujuan tercapai secara efektif.
5. Fungsi pengarahan atau komado (directnig
atau commanding)
Fungsi ini dilakukan sebagai usaha untuk
memberikanbimbingan, sasran dan perintah dalm pelaksanaan tugas masing-masing
bawahan agar dapat berjalan sesuai yang direncanakan dan berada pada jalur
yang tetapkan.
6. Fungsi memimpin ( learging)
Fungsi ini mendorong menejer untuk
meminta orang lain agar bertindak sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Dalam
fungsi initerdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan ,antara lain: mengambil
keputusan, mengadakan omunikasi agarada bahasa yang sama antar manajer dan bawahan,
memberi semangat inpirasi dan dorongan kepada bawahan agar mereka bertindak,
memilih orang-orang yang menjadi anggotan kelompoknya dan memperbaiki
pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai
tujuan ynag telah ditetapkan
7. Fungsi koordinasi ( coordinating).
a. Hakikat koordinasi
Fungsi ini melakukan kerjasama dalam
melaksanakan tugas-tugas yang berbeda sehingga tidak terdapat pekerjaan yang
sama yang dikerjakan oleh orang yang berbeda. Pada dasarnya koordinasi
merupakan proses penyatupaduan kegiatan yang dilakukan pegawai dari berbagai
satuan lembaga sehingga dapat berjalan selaras dan serasi, sehingga tujuan
lembaga secara keseluruhan dapat diwujudkan secara optimal. Koordinasi bukan
merupakan upaya sesaat, tetapi berkesinambungan dan berlangsung terus-menerus
untuk menciptakan dan mengembangkan kerjasama serta mempertahankan keserasian
dan keselarasan tindakan, antara pegawai maupun unit lembaga sehingga
sasaran-sasran yang telah ditetapkan dapat diwujudkan sesuai dengan rencana.
b.
Karakteristik koordinasi
Handayaningrat
(1992) mengemukakan karakteristik koordinasi sebagai berikut:
1)
Tanggung jawab koordinasi terletak pada pimpinan. Oleh karena itu,
koordinasi menjadi wewenang dan tanggung jawab pimpinan sehingga dapat
dikatakan bahwa pimpinan bisa berhasil jika melakukan koordinasi.
2)
Koordinasi adalah kerjasama. Hal ini disebabkan kerjasama merupakan
syarat mutlak terselenggaranya kerjasama.
3)
Koodinasi merupakan proses yang terus-menerus (continue proses),
dan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan tujuan lembaga.
4)
Pengturan usaha kelompok secara teratur. Hal ini disebabkan koordinasi
adalah konsep yang diterapkan didalam kelompok, bukan usaha individu melaikan
sejumblah individu yang bekerjasama didalam kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
5)
Kesetuan tindakan merupaka inti koordinasi. Pimpinan merupakan pimpinan
pengatur usaha-usaha dan tindakan-tindakan setiap individu sehingga diperoleh
keserasian dalam pencapaian tujuan.
6)
Tujuan koordinasi dalah tujuan bersama (common perpose). Kesatuan
usaha yang meminta kesadaran semua pihak untuk berpatisipasi secara aktif
melaksnakan tujuan bersama sebagai kelopok sebagai tempat mereka bekerja.
c.
Prinsip koordinasi
Agar koordinasi dapat berjalan degan lancar, perlu
diperhatikan lima prinsip berikut:
1)
Koordinasi harus dimulai dari tahap perencanaan.
2)
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam koordinasi adalah menciptakan
iklim yang kondusif bagi kepentingan bersama.
3)
Koordinasi merupakan proses yang terus-menerus san berkesinambungan.
4)
Koordinasi merupakan pertemuan-pertemuan bersama untuk mencapai tujuan.
5)
Perbedaan pendapat harus diakui sebagai pengayaan dan harus dikemukakan
secara terbuka dan diselidiki dalam kaitannya dengan situasi secara
keseluruhan.
d.
Manfaat koordinasi
1)
Menghilangkan dan menghindarkan perasaan terpisahkan antara satu sama
lain.
2)
Menghindarkan perasaan atau pendapat bahwa dirinya atau jabatanya
merupakan yang paling penting.
3)
Mengurangi dan menghindarkan kemungkinan timbulnya pertentangan.
4)
Menghindari timbunya rebutan fasilitas.
5)
Mengjindari terjadinya peristiwa menunggu yang memakan waktu lama.
6)
Menghidari kemungkinan terjadinya kekembaran pekerjaan.
7)
Menghindari terjadinya kekosongan pekerjaan.
8)
Menumbuhkan kesadaran manajer untuk saling memberikan bantuan satu sama
lain terutama bagi mereka yang berda dalam satu wilayah yang sama.
9)
Menumbuhkan kesadaran manajer untuk saling memberitahu masalah yang
dihadapi bersama dalam memecahkannya.
10) Memberikan jaminan tentang kesatuan langkah diantara
manajer dan kariawannya.
11) Menjamin adanya kesatuan langkah dan tindakan diantara
manajer.
12) Menjamin kesatuan sikap diantara manaejer.
13) Menjamin kesatuan kebijaksanaan dintara manajer.
e.
Cara melakukan koordinasi.
Sutarto (1983)
mengemukakan cara-cara koordinasi adalah sebagai berikut:
1)
Mengadakan pertemuan informal diantara para pejabat.
2)
Membuat pertemuan formal dengan para pejabat.
3)
Membuat edaran berantai kepada para pejabat yang diperlukan.
4)
Membuat penyebaran kartu kepada pera pejabat yang diperlukan.
5)
Mengangkat koordinasi.
6)
Membuat buku pedoman lembag, buku pedoman tat kerja, dan buku pedoman
peraturan.
7)
Brhubungan melalui alat penghubung (telepon).
8)
Membuat tanda-tanda.
9)
Membuat simbol.
10) Membuat kode.
11) Bernyanyi bersama.[7]
8. Fungsi pengendalian (conrtoling)
Fungsi pengendalian dilakukan untuk
mengadakan penilaian dan koresi mengenai segala hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas. Fungsi ini meliputi penentuan standar, supervisi dan
mengukur penampilan atau pelaksaaan terhadap standar dan memberikan keyakinan
bahwa tujuan organisasi tercapai. Menurut
Ramayulis (2008:274) pengawasan dalam pendidikan Islam mempunyai karakteristik
sebagai berikut: pengawasan bersifat material dan spiritual, monitoring bukan
hanya manajer, tetapi juga Allah Swt, menggunakan metode yang manusiawi yang
menjunjung martabat manusia. Dengan karakterisrik tersebut dapat dipahami bahwa
pelaksana berbagai perencaan yang telah disepakati akan bertanggung jawab
kepada manajernya dan Allah sebagai pengawas yang Maha Mengetahui. Di sisi lain
pengawasan dalam konsep Islam lebih mengutamakan menggunakan pendekatan
manusiawi, pendekatan yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.[8]
9. Fungsi pelaporan (reporting)
Fungsi ini mengharuskan semua kegiatan manajemen
mulai dari awal sampai akhir harus mulai pelaporan, baik secara tertulis maupun
lisan. perkembangan hasil kegiatan atau kendala yang dihadapi dasmpaikan kepada
semua komponen yang terlibat dalam aktivitas manjemen sehingga masing-masing
dapat mengetahui pencapaian kerja yng telah dilakukan. Kendala-kendala yang
dihadapi selama pelaksanaan kegiatan direfleksi secara bersama sehingga
diharapkan kegiatan dimasa mendatang dapat dihindari atau diminimalisir.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Andang. 2014. Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta: AR-Ruzz
Media
Asmendri
.2012. Teori dan Aplikasi Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan
Sekolah/Madrasah. Batusangkar; STAIN Batusangkar
Engkoswara
dan Aan Komariah .2011. Administrasi
Pendidikan. Bandung; Alfabeta
Kurniadin,
didin, imam machali. 2012. Manajemen pendidikan. Yogyakarta: AR-
Ruzz Media
Mahdi bin Ibrahim.1997.Amanah dalam Manajemen, Jakarta:
Pustaka Al Kautsar,
Mulyasa H.E
.2012. Manajemen kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta; Bumi Aksara
Robbin dan Coulter, 2007.Manajemen
(edisi kedelapan), Jakarta: PT Indeks.
Ramayulis.2008. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam
Mulia.
No comments:
Post a Comment